Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idham, Siswa SMP Jadi Korban Geng Motor di Subang, Meninggal Setelah 11 Hari Dirawat, 5 Orang Ditangkap

Kompas.com - 08/06/2024, 08:38 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhamad Idham (15), pelajar SMP di Subang, Jawa Barat dikeroyok oleh geng motor pada Minggu (26/5/2024) dini hari.

Peristiwa tersebut terjadi di depan SDN Sukamaju yang beralamat di Jl. MT. Haryono No.92 Kel Cigadung Kecamatan Subang.

Setelah sebelas hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Hamori Subang, Idham dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (5/6/2024).

Kasat Reskrim Polres Subang AKP Herman Saputra mengungkapkan kronologi terjadinya peristiwa tersebut.

Ia bercerita awalnya korban bersama teman-temannya mengadakan acara liwetan di rumah rekannya yang ada di Kampung Belendung, Desa Belendung, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang pada Sabtu (25/5/2024).

Baca juga: 5 Pengeroyok Pelajar SMP hingga Tewas di Subang Ditangkap

Lalu pada Minggu (26/5/2024) sekira pukul 03.00 WIB, korban menerima telepon dari sang ibu yang memintanya segera pulang.

Rekan korban, Subhan kemudian mengajak Idham untuk segera pulang. Mereka pun beriring-iringan pulang dengan rekannya yang lain.

Idham dibonceng Subang dan di belakangan ada rekannya yakni Reza yang berboncengan dengan Yoan.

Di tengah perjalanan pulang, tepatnya saat melintas di depan Perum Green Kelapa Kembar, mereka berpapasan dengan gerombolan motor yang melaju zig zag dan berusaha memepet Idham dan rekan-rekannya.

Lalu saat melintas di depan SPBU, saksi Subhan melihat dua orang tak dikenal menggunakan masker keluar daro gang dan melempari dirinya dan Idham dengan batu.

"Dan saat itu Korban Idham terjatuh ke belakang dari motor yang dikendarai oleh saksi Subhan, karena takut maka Saksi Subhan melanjutkan perjalanannya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Korban Idham yang terjatuh, sehingga Saksi Subhan tidak tahu kondisi atau apa yang terjadi selanjutnya terhadap Korban Idham," ungkap dia.

Baca juga: Simpan Sabu di Bungkus Rokok, Warga Subang Ditangkap

Idham yang panik kemudian masuk ke gang kecil di samping rumah makan, sementara Subhan menabrak etalase rumah makan.

Sementara rekan mereka berdua, Yoan dan Reza melihat 2 orang keluar dari gang dengan memegang balok.

"Karena takut maka saksi Yoan tepat di depan SPBU Cigadung menghentikan laju motor yang dikemudikannya, putar balik dengan maksud akan masuk ke Jalan / Gang Kecil yang tepat berada disamping kiri SPBU Cigadung."

"Namun baru juga berhasil memutar arah motor-nya, saat itu terdapat 4 OTK lainnya menghentikannya," kata dia.

Salah satu OTK kemudian memukul Yoan dengan tangan kosong di bagian helm belakang. Lalu salah satu OTK membuka masker dan meminta Yoan serta Reza meninggalkan lokasi.

"Rupanya 1 OTK yang memukulnya tadi dikenali oleh Yoan yaitu berinisial AR, aAnggota Moonraker, warga Cilaja yang sering latihan freestyle di GOR," kata dia.

Baca juga: Sederet Fakta Terbaru Kasus Kecelakaan Bus Study Tour di Subang

"Mendapati hal tersebut saksi Yoan dan Reza tidak melakukan apa pun dan bergegas pergi, melanjutkan perjalanannya masuk ke gang Kecil yang tepat berada disamping kiri SPBU Cigabung," imbuhnya

Lalu pada Minggu (26/5/2024) sekira pukul 05.00 WIB, orang tua Idham mendapatkan kabar jika anaknya dirawat di RS Ciereng karena luka-luka.

Disaat bersamaan, video Idham dikeroyok oleh gang motor pun viral di media sosial. Polisi mengamankan lima pelaku yakani MAP (19), MB (24), GDS (21), DDL (28) dan ANH (16).

Hingga Idham dinyatakan meninggal dunia setelah 11 hari dirawat di rumah sakit.

Pj Bupati Subang angkat suara

Penjabat (Pj) Bupati Subang Imran, melaksanakan takziah ke keluarga korban yang bertempat di Gang Melati, Kelurahan Cigadung, Subang pada Rabu (5/6/2024).

Imran mengaku sangat prihatin atas peristiwa memilukan ini.

"Saya mengutuk keras peristiwa yang dialami oleh Muhamad Idham yang menjadi korban keganasan geng motor di Subang 11 hari silam. Saya berharap ini peristiwa terakhir, semoga tak terjadi lagi dikemudian hari," ujar Imran.

Imran menegaskan dirinya tak ingin melihat ada generasi muda yang hilang nyawanya sia-sia apalagi jadi korban geng motor.

Baca juga: Peran Pengelola dan Pengusaha Bus yang Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Subang

Ia pun tak ingin melihat ada keluarga yang kehilangan anaknya akibat bullying, geng motor ataupun perkelahian dan kenakalan remaja.

Terkait dengan penegakkan hukum, Imran meminta pihak Polres Subang untuk memproses seberat-beratnya hukuman bagi para pelaku yang harus kehilangan nyawanya akibat keganasan para pelaku.

"Saya sangat mendukung Kapolres Subang beserta jajaran untuk menegakkan hukum seberat-berat terhadap para yang sudah menghilangkan nyawa Idam dengan keji," Tegasnya

Imran juga mengajak masyarakat Subang untuk menjaga kondusivitas di Subang tetap aman dan sama-sama menolak tegas keberadaan geng motor di Subang yang selama ini sangat meresahkan.

"Mari sama-sama kita perangi geng motor dengan cara para orangtua mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus kedalam geng motor dan tindak kekerasan jalanan," ujarnya

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Muhamad Idham, Siswa SMP Korban Keganasan Geng Motor di Subang, Akhirnya Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Rembat di Indramayu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Rekayasa Lalin Imbas Truk Pengangkut Kain 12 Ton Terguling di Tol Cipularang

Bandung
Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Dana Desa Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan di Bogor Hilang Dicuri, Kades Patungan

Bandung
Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Cerita Eddi Brokoli 10 Tahun Bujuk Orang Donor Darah, dari Tak Tidur hingga Degdegan Digerebek

Bandung
Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Dari Panggung Kampus ke Panggung Kota

Bandung
Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Diusung PAN di Pilkada Jabar, Bima Arya: Ini Masih Banyak Belum Pastinya

Bandung
Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Gara-gara Merokok di Kasur, Kakek Penderita Stroke di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Kelelahan, 2 Jemaah Haji Lansia asal Cianjur Meninggal

Bandung
Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Divonis 15 Tahun Penjara

Pembunuh Debt Collector di Sukabumi Divonis 15 Tahun Penjara

Bandung
Kaca Mobil Pembawa Dana Desa di Bogor Dijebol, Uang Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan Raib

Kaca Mobil Pembawa Dana Desa di Bogor Dijebol, Uang Rp 324 Juta untuk Aspal Jalan Raib

Bandung
Santap Nasi Boks Perpisahan Sekolah, 125 Orang di Bandung Barat Keracunan

Santap Nasi Boks Perpisahan Sekolah, 125 Orang di Bandung Barat Keracunan

Bandung
Mobil Patwal Polisi di Medan Rusak Parah Ditabrak Terios, Ban sampai Lepas

Mobil Patwal Polisi di Medan Rusak Parah Ditabrak Terios, Ban sampai Lepas

Bandung
Minum Alkohol 70 Persen Campur Minuman Berenergi, 3 Pemuda di Sukabumi Tewas

Minum Alkohol 70 Persen Campur Minuman Berenergi, 3 Pemuda di Sukabumi Tewas

Bandung
Cegah Judi Online, Ponsel Milik Para Polisi Pun Dirazia

Cegah Judi Online, Ponsel Milik Para Polisi Pun Dirazia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com