Sejak saat itu emosi Nabila tidak stabil. Ia sering terlihat murung menyendiri dan marah-marah tanpa sebab yang jelas, bahkan hingga berontak.
Pihak keluarga yang menyadari ada hal yang janggal dan akhirnya membawa Nabila ke rumah sakit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dokter menyebut Nabila mengalami gangguan kejiwaan dan harus dirujuk ke rumah sakit jiwa.
“Berbagai pengobatan telah dilakukan tapi enggak mengalami perbaikan. Hingga akhirnya, pada Kamis 30 Mei 2024, anak saya meninggal dunia," ucap Siti.
Baca juga: Kisah Holy, Anak Nelayan yang Kini Jadi Dosen, Dulu Jadi Korban Bullying
Meski demikian, kata Siti, keluarga mencoba mengikhlaskan kepergian Nabila. Namun, kedua orangtuanya berharap ada sanksi untuk pelaku bullying agar tidak ada lagi korban lain.
“Pihak keluarga tak pernah meramaikan di medsos. Kami enggak tahu siapa yang viralkan. Kami sudah ikhlaskan kepergian anak kami."
"Hanya untuk tindak pelaku harus diusut tuntas agar enggak ada lagi korban serupa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.