BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota DPR Dedi Mulyadi menjadi salah satu calon kuat kandidat gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jabar 2024.
Bahkan, Dedi dinilai bisa melenggang ke kursi gubernur bila Ridwan Kamil sebagai pemegang elektabilitas tertinggi di Jabar memutuskan maju di Pilkada Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi saat merilis hasil survei Peta Elektoral Jelang Pilkada Jawa Barat 2024 melalui zoom meeting, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Bertemu Bima Arya, Dedi Mulyadi: Tidak Masalah Berjodoh dengan Orang Bogor
"Kalau Ridwan Kamil dibawa ke Jakarta, nama tertinggi berikutnya bukan dari Golkar tapi alumni Golkar. Sama siapa pun, kang Dedi Mulyadi kalau Ridwan Kamil ke Jakarta pasti akan unggul," ujar Burhanuddin saat menjadi pembicara.
Burhanuddin menjelaskan, dalam simulasi 26 nama calon, Ridwan Kamil mampu meraih 36.8 persen suara atau dipilih paling banyak. Kemudian Dedi Mulyadi 31,9 persen dan nama lain jauh lebih rendah sementara yang belum menjawab 8,6 persen.
Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Persaingan Pilkada Jabar Hanya Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
Simulasi berlanjut hingga menyisakan dua nama. Ridwan Kamil unggul dengan 55,1 persen dukungan, sementara Dedi Mulyadi 38 persen atau terpaut 17,1 persen suara. Sementara suara mengambang 6,9 persen.
Burhanuddin mengungkapkan, kondisi tersebut dibaca Partai Gerindra. Untuk memenangkan Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat 2024, secara terang-terangan Gerindra mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.
Partai Golkar pun tidak ingin kehilangan peluang memenangkan Pilkada Jabar 2024 lewat Ridwan Kamil.
"Alasan Golkar masuk akal karena Ridwan Kamil punya cukup alasan untuk menang. Kalau di Jakarta belum tentu sukses. Kalau RK punya penerus di partai Golkar secara elektoral, mungkin akan membantu mengurangi kekecewaan Golkar," ucap dia.
"Partai Golkar khawatir pilkada justru dimenangkan oleh rivalnya. Meskipun satu kolam (koalisi di Pilpres), urusan pilkada, Golkar punya kepentingan yang betolak belakang," tandas Burhanuddin.
Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi, membenarkan analisis Burhanuddin. Kekuatan Pilkada Jabar saat ini terbagi hanya dua kubu, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.
Bahkan untuk mengawinkan keduanya, menurut Karim, hampir tidak mungkin.
"Sulit digabungkan. Tarik menarik keduanya sangat kontras," ungkapnya.
Dedi Mulyadi pun menurut Karim memiliki peluang tinggi untuk menang di Pilkada Jawa Barat jika tidak melawan Ridwan Kamil.
"Nyaris tidak ada cara mengalahkan Ridwan Kamil selain mencabut ke Jakarta," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.