CIANJUR, KOMPAS.com – Video kericuhan penonton sepakbola antar kampung atau tarkam di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beredar luas melalui pesan berantai.
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik itu, sejumlah orang terlibat baku hantam di tengah lapangan. Bahkan, beberapa dari mereka saling mengeroyok hingga tersungkur ke tanah.
Dari keterangan yang menyertai video tersebut, kericuhan terjadi di daerah Salamnunggal Cibaregbeg hingga menelan tiga korban jiwa akibat sabetan senjata tajam.
Baca juga: Pertandingan Sepak Bola Tarkam di Cianjur Ricuh, Suporter Dibacok
Kepala Polsek Cibeber AKP Tio saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. Namun tidak sampai menelan korban jiwa.
“Informasi sampai memakan tiga korban jiwa, itu tidak benar, hoaks. Kalau luka bacok ada, itu pun sudah ditangani medis dan tidak sampai rawat inap,” kata Tio kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon, Minggu (11/8/2024).
Baca juga: Turnamen Voli Berujung Ricuh di Sumedang, Polisi 2 Kali Tembak Peringatan
Disebutkan, salah seorang penonton diamankan karena diduga sebagai pelaku berikut sebilah golok yang diduga dipakai untuk menganiaya korban.
“Pelaku ini saat menonton membawa senjata tajam, namun motifnya spontan, bukan unsur sengaja dengan sasaran yang jelas,” ucap dia.
Tio mengaku telah memanggil sejumlah pihak, termasuk perangkat desa dan panitia penyelenggara turnamen guna dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
“Turnamennya kita hentikan karena pertimbangan situasi yang tidak memungkinkan, daripada permasalahan nanti melebar,” ujar Tio.
Sebelumnya, seorang penonton sepakbola di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terluka parah akibat dibacok saat menonton pertandingan sepakbola antar kampung atau tarkam yang berujung ricuh.
Informasi dari polisi, bentrok antar suporter itu terjadi saat turnamen sepakbola menyambut HUT ke-79 RI di Kampung Paminggir, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Sabtu (10/8/2024) petang.
Berselang kejadian, polisi mengamankan seorang pria paruh baya berinisial E (60) yang diduga sebagai pelaku pembacokan berikut barang bukti sebilah golok.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang