Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Kandidat Pilkada Kabupaten Bandung Dijaga Ketat, Tamu Dibatasi 100 Orang

Kompas.com, 30 Oktober 2024, 19:12 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Debat publik calon Bupati Bandung digelar hari ini di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/10/2024).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menjadwalkan acara debat dimulai pukul 19.00 WIB.

Satu jam sebelum debat, ratusan anggota polisi dan TNI terlihat berjaga di area Hotel Sutanraja.

Baca juga: Debat Pilkada Tasikmalaya, Tiap Calon Janjikan Modal Usaha untuk Warga Miskin

Penjagaan ketat dilakukan untuk menyambut kedatangan kedua pasangan calon Bupati Bandung.

Pintu gerbang hotel diperketat dengan barikade. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi pendukung pasangan calon yang tidak memiliki undangan agar tidak masuk ke area debat.

Di luar pagar, beberapa pendukung yang tidak diizinkan masuk oleh pihak keamanan tampak berkumpul.

Kondisi di dalam dan di luar Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menjadi lokasi debat perdana pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Rabu (30/10/2024)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi di dalam dan di luar Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menjadi lokasi debat perdana pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Rabu (30/10/2024)

Hasil rapat koordinasi KPU Kabupaten Bandung bersama pihak terkait telah membatasi jumlah pendukung yang boleh masuk. Setiap pasangan calon hanya diperbolehkan membawa 100 orang pendukung.

Ketua KPU Kabupaten Bandung, Syam Zamiat, menyatakan bahwa pembatasan ini sudah disepakati sejak rapat koordinasi.

"Benar, KPU membatasi peserta yang hadir dalam debat. Setiap pasangan calon hanya diperbolehkan membawa 100 pendukung, termasuk pasangan calon, LO, dan tim kampanye. Tidak diperbolehkan membawa alat peraga kampanye selain atribut yang melekat di badan," kata Syam di lokasi, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Bakal Ada 2 Kali Debat Kandidat Pilkada Kabupaten Bandung

Selain itu, KPU bersama tim pengamanan gabungan memastikan hanya mereka yang memakai ID card resmi dari KPU yang diperbolehkan masuk ke lokasi debat.

"Ya, sesuai kesepakatan, baik tim kampanye maupun pihak terkait hanya boleh masuk jika menggunakan ID card resmi dari KPU," jelasnya.

Pasangan calon nomor urut 1, Sahrul - Gun Gun Gunawan, tiba pada pukul 18.15 WIB. Mereka diantar belasan mobil pendukung dengan slogan "Bandung Menawan Alus Pisan."

Pasangan nomor urut 2, Dadang Supriatna - Ali Syakieb, tiba sekitar pukul 18.30 WIB. Dadang dan Ali hadir dengan mobil, diikuti para pendukung yang telah lebih dulu masuk ke area hotel.

Dalam debat ini, kedua pasangan calon akan diuji visi-misi dan program kerja mereka, sesuai dengan tema "Akselerasi Pembangunan Kabupaten Bandung."

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau