Pertemuan Usup dengan pengusaha Taiwan yang didampingi penerjemah itu pun terlaksana. Orang Taiwan itu mengajak Usup bekerjasama menanam rumput laut di tambak bandengnya. Ucup yang awam soal rumput laut pun kaget dan bertanya.
"Emang rumpu laut buat apa?"
Bos perusahaan bahan kecantikan itu kemudian menerangkan perihal "gurihnya" bisnis rumput laut lantaran bisa dibuat berbagai produk.
Setelah dilakukan pengecekan lapangan, Usup bahkan diberi modal pendampingan untuk melakukan penelitian.
Namun di pertengahan jalan, orang yang mengajak kerja sama pulang ke negaranya karena sakit. Suatu waktu, orang itu memberi kabar tak akan kembali ke Indonesia.
"Terus ini gimana, kata saya. Dia bilang lanjut aja. Nanti juga jalan. Bahkan modal yang sudah keluarpun tak diminta diganti," kata Usup.
Dengan modal nekat, Usup meneruskan budidaya rumput laut sambil tak berhenti belajar. Meski begitu, ia mengaku sempat bingung saat panen tiba. Namun, perusahaan asal Tangerang kemudian memintanya menyuplai rumput laut.
"Saya diminta kirim sampel. Alhamdulilah cocok. Saya kemudian memanen 15 hektar tambak. Sebanyak 16 ton saya jual dengan harga per kilo Rp 3.000 saat itu," katanya.
Produk hilirisasi Kelompok Anugerah Pertiwi ini bermula lewat agar strip yang diinovasikan pada 2018 berkat bantuan dari Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP), sekarang Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BP3KP).
Hingga suatu waktu, ada konsultan kesehatan yang memintanya mengirim sampel mi sebanyak 100 buah.
"Mereka menanyakan apakah bisa jika memproduksi untuk mereka. Saya iyakan," kata Usup.
Karena cocok, pesanan pun datang diawali dengan 100 buah. Lambat laun bertambah menjadi 5.000 buah dan kini menembus 11.000.
Sampai sekarang, pesanan dari konsultan kesehatan itu masih terus berjalan. Tiap bulan tak kurang dari 6.600 mi rumput laut terjual.
Adapun total kapasitas produksi di Dapur Kreatif Agar Makmur sebanyak 15.000 buah. Mi kristal rumput laut olahan dijual Rp 15.000 untuk ukuran mangkuk 7 gram. Sedangkan dalam wadah plastik ukuran 30 gram dilepas pada harga Rp 30.000.
Ucup menyebut, bisnis rumput laut sangat menggiurkan. Sebab, hanya memerlukan satu kali tanam. Sedang masa panennya tiap dua bulan dengan jumlah panen sekitar dua ton. Selain itu, hampir tak ada hama.