Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hari Stok Elpiji 3 Kg Kosong di Warung, Warga Cianjur: Jadi Bingung Mau Cari ke Mana

Kompas.com, 4 Februari 2025, 06:26 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Krisiandi

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai mengalami kesulitan dalam memperoleh elpiji 3 kilogram setelah diberlakukannya larangan penjualan di tingkat pengecer.

Siti Aisah (35), warga Kelurahan Sayang, mengaku kesulitan mendapatkan gas melon tersebut.

Ia menyatakan bahwa warung tempatnya biasa membeli elpiji sudah kehabisan stok selama dua hari terakhir.

"Biasanya beli di warung depan, tapi katanya sudah dua hari tidak dipasok dari pangkalan. Jadi bingung, kalau mau cari ke tempat lain lumayan jauh," ungkap Siti kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Stok Elpiji 3 Kg di Surabaya Mulai Kosong, Pengecer: Rakyat Kecil Makin Susah

Ibu tiga anak ini sangat membutuhkan elpiji tidak hanya untuk memasak kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk memenuhi pesanan dari usaha kuliner yang dijalaninya.

Siti mengaku memiliki dua tabung gas, tetapi saat ini hanya tersisa satu tabung yang masih terpakai.

Ia memperkirakan tabung yang sedang digunakan akan habis dalam dua hari ke depan.

"Barusan dicek ke warung lagi, katanya masih belum ada. Ini terpaksa saya mau coba cari ke tempat lain," imbuhnya.

Pengecer tak lagi dapat pasokan


Munawar (57), seorang pengecer elpiji 3 kg, juga mengeluhkan kondisi serupa.

Ia menyatakan tidak mendapatkan pasokan dari pangkalan sejak kemarin.

Baca juga: Pangkalan Elpiji di Magetan Masih Beri Jatah 20 Persen untuk Pengecer

"Beberapa tabung kosong saya juga masih disimpan di sana (pangkalan). Katanya nanti kalau sudah ada, saya akan dikabari," ujar Munawar saat ditemui di warungnya di Kelurahan Sayang, Cianjur, pada hari yang sama.

Munawar menjelaskan bahwa ia tidak bisa membeli tabung elpiji 3 kg dari pangkalan lain karena beberapa pangkalan menerapkan sistem keanggotaan.

"Dekat rumah saya sebenarnya ada pangkalan lain, tapi waktu saya coba beli ke sana, tidak bisa karena harus punya kartu anggota dulu," katanya.

Ia menambahkan bahwa banyak warga di lingkungannya yang ingin membeli elpiji 3 kg tetapi tidak bisa dilayani karena stok kosong.

Baca juga: Pangkalan Elpiji di Magetan Masih Beri Jatah 20 Persen untuk Pengecer

Selama ini, Munawar menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp 21.000 hingga Rp 22.000 per tabung.

"Saya beli dari pangkalan seharga Rp 19.500, selisihnya Rp 2.000 untuk biaya distribusi," ujarnya.

Elpiji 3 kg masih ada di pengecer Nagrak

Di sisi lain, situasi berbeda dialami warga di Nagrak, Cianjur.

Purwa (40), seorang warga setempat, mengaku masih bisa membeli tabung elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer.

Baca juga: Larang Pengecer Jual Elpiji 3 Kg, Bagaimana Nasib Lansia yang Berjualan Gas?

Menurutnya, stok elpiji di warung sekitar tempat tinggalnya masih tersedia dan tidak mengalami kelangkaan.

"Warung di lingkungan saya juga masih menerima pasokan dari kurir. Belum langka, semoga saja tidak sampai mengalami kelangkaan meski ada kebijakan baru tersebut," ujar Purwa.

Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakmerataan pasokan elpiji di Kabupaten Cianjur, yang berpotensi menimbulkan masalah bagi warga yang sangat bergantung pada elpiji untuk kebutuhan sehari-hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau