CIANJUR, KOMPAS.com – Jajaran Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, mengungkap motif di balik aksi Muhsin alias MH (22), tersangka pembunuhan seorang wanita yang jasadnya ditemukan di kebun teh.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan, selain ingin menguasai barang berharga milik korban, tersangka juga merasa kesal karena ajakannya untuk berhubungan badan ditolak.
"Sebelumnya, keduanya sudah saling mengenal dan berkomunikasi melalui media sosial Facebook selama dua tahun," kata Tono kepada Kompas.com di Markas Polres Cianjur, Selasa (4/2/2025).
Baca juga: Mayat Perempuan di Kebun Teh Cianjur Diduga Korban Pembunuhan, Nama dan Usia Terungkap
Tono mengungkapkan, tersangka kemudian menawarkan pekerjaan kepada korban di sebuah perusahaan katering di kawasan Kota Cianjur.
Tergiur oleh janji tersebut, korban akhirnya bersedia bertemu.
Tersangka lalu menjemputnya menggunakan sepeda motor di daerah Joglo, Cianjur.
"Setibanya di dekat lokasi kejadian, tersangka malah mengajak korban untuk berhubungan badan. Namun, korban menolak dan melawan sehingga tersangka emosi dan menganiayanya," ujar Tono.
Baca juga: Ada Jejak Sperma pada Mayat Perempuan di Kebun Teh Cianjur, Diduga Korban Pemerkosaan
Setelah melakukan penganiayaan, tersangka membekap mulut korban dan mencekik lehernya hingga korban tak bernyawa.
"Tersangka kemudian menyeret tubuh korban sejauh lima meter ke dalam area kebun teh dan meninggalkannya," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Tono mengoreksi informasi awal terkait dugaan rudapaksa terhadap korban sebelum tewas.
"Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, ada dugaan tindak kekerasan seksual. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium secara saintifik, cairan yang ditemukan pada tubuh korban bukanlah sperma," ujarnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Perempuan di Kebun Teh Cianjur
Sebelumnya, polisi menangkap Muhsin alias MH (22), terduga pelaku pembunuhan seorang wanita yang jasadnya ditemukan di area kebun teh Gedeh, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Pelaku diamankan di tempat persembunyiannya di Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, pada Jumat (31/1/2025) pagi, setelah hampir sepekan dalam pelarian.
Pengungkapan kasus ini bermula saat warga Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, dikejutkan penemuan jasad seorang wanita di area kebun teh pada Minggu (26/1/2025).
Jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga yang tengah melintas.
Saat ditemukan, ia mengenakan kaus bergaris dan celana jeans biru.
Beberapa waktu kemudian, polisi mengidentifikasi korban sebagai SW (28), warga Kampung Cinangka, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang