Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pesta Miras di Cianjur Tewaskan 8 Orang, Etanol Dicampur Soda

Kompas.com, 9 Februari 2025, 13:43 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Krisiandi

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sebanyak delapan warga Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia dan empat lainnya dalam kondisi kritis setelah mengonsumsi biang alkohol.

Korban yang selamat saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Para korban mengalami intoksikasi alkohol setelah mengonsumsi cairan etanol berkadar 96 persen dalam jumlah besar.

Kepala Polsek Mande, AKP Dadeng, mengungkapkan bahwa salah satu korban, berinisial R (34), memesan satu jeriken alkohol berkadar 96 persen berkapasitas lima liter melalui marketplace pada Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Korban Tewas Pesta Etanol di Cianjur Bertambah jadi 8 Orang

Pesanan tersebut diterima pada Kamis (6/2/2025) malam, dan korban mengolahnya dengan mencampurkan soda serta minuman kemasan sebelum mengonsumsinya bersama rekan-rekannya di rumah salah satu korban di daerah Kademangan, Mande.

“Setelah itu, mereka langsung mengonsumsinya bersama. Keesokan harinya, mereka mulai mengalami gejala seperti dada terasa panas, kepala pusing, serta mual dan muntah,” ujar Dadeng kepada Kompas.com di mako Polsek Mande, Sabtu (8/2/2025).

Dadeng melanjutkan, satu per satu korban dilarikan ke rumah sakit karena kondisi mereka semakin memburuk akibat efek biang alkohol.

Pada Jumat (7/2/2025) sore, pihaknya menerima informasi dari pemerintah desa setempat bahwa salah satu korban, berinisial H, telah meninggal dunia.

Sehari setelah kejadian, empat korban lainnya juga dinyatakan meninggal dunia, dengan dua di antaranya sempat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Kata Polisi


Kepala Satres Narkoba Polres Cianjur, AKP Septian Pratama Putra, menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal bertambah menjadi delapan orang.

"Ada yang meninggal di rumah sakit, ada juga yang meninggal di rumah karena tidak sempat mendapatkan perawatan medis," ujar Septian di mako Polres Cianjur, Sabtu (8/2/2025) malam.

Delapan korban meninggal dunia terdiri dari E (55), G (35), H (29), J (34), JS (45), RH (33), I (34), dan EI (17).

Baca juga: Alkohol yang Tewaskan 8 Warga Cianjur Ternyata Etanol untuk Disinfektan

Sementara itu, ADS (18), NB (42), dan SU (42) masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Semua korban merupakan warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur.

Septian menambahkan bahwa total warga yang mengonsumsi cairan etanol atau alkohol berkadar 96 persen ini sebanyak 12 orang, dan delapan di antaranya meninggal dunia.

Ia menegaskan bahwa alkohol yang dikonsumsi para korban merupakan jenis non-food grade, yang tidak memenuhi standar keamanan untuk dikonsumsi.

“Dampaknya sangat fatal karena alkohol berkadar tinggi ini sangat berbahaya jika diminum,” ujar Septian.

Ia juga menekankan bahwa minuman yang dikonsumsi para korban bukanlah miras oplosan, melainkan alkohol yang seharusnya digunakan untuk keperluan luar, seperti disinfektan.

Etanol sangat berbahaya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Cianjur, Frida Laila Yahya, menjelaskan bahwa alkohol berkadar tinggi sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: 8 Warga Cianjur Tewas Usai Pesta Alkohol 96 Persen, Dinkes: Etanol Bukan untuk Dikonsumsi

“Jika dikonsumsi, zat ini dapat merusak organ vital dan berisiko menyebabkan kematian,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Humas RSUD Sayang Cianjur, Asep Hilman, menyampaikan bahwa lima korban yang mendapatkan penanganan medis mengalami gejala serupa, seperti sesak napas, pusing, dan muntah.

“Para korban mengalami intoksikasi alkohol atau keracunan akibat mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan,” kata Asep kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2025).

Saat ini, dua pasien masih menjalani perawatan intensif, sementara satu korban lainnya dalam perawatan inap.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau