Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Lapangan Upakarti di Bandung Digunakan Warga, padahal Sedang Direnovasi

Kompas.com, 10 Februari 2025, 16:13 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan masyarakat tengah menggunakan Lapangan Upakarti di Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yang tengah direnovasi.

Diketahui, Pemkab Bandung tengah merevitalisasi Lapangan Upakarti sejak beberapa waktu lalu.

Lapangan yang kerap digunakan untuk acara khusus serta sarana olahraga warga itu sudah beberapa bulan ditutup menggunakan seng.

Nantinya, lapangan yang awalnya hanya tanah biasa yang dilengkapi jalur berlari di pinggirannya akan diubah menggunakan rumput sintetis.

Baca juga: Viral Bus Wisata Kena Pungli di Bandung, Polisi Tangkap Tiga Ojek Pangkalan

Dalam video yang diunggah salah satu akun Instagram itu, terlihat warga sudah menggunakan lapangan tersebut.

Tampak warga tengah berlari dan menginjak rumput sintetis yang masih dalam tahap pengerjaan.

Bupati Bandung Dadang Supriatna membenarkan bahwa video tersebut ramai di media sosial pada Minggu (9/2/2025).

Bahkan, kata Dadang, banyak yang sudah menggunakan Lapangan Upakarti yang tengah direnovasi itu dengan aktivitas olahraga, seperti voli dan lari.

Kendati renovasi belum selesai, lapangan sudah digunakan. Dadang mengaku tak keberatan dengan adanya aktivitas itu, asalkan masyarakat bisa menghormati pengerjaan yang tengah dilakukan pemerintah.

Kondisi terkini, lapangan Upakarti yang berada di Komplek Pemda Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah sepi, sebelumnya pada hari Minggu lapangan yang tengah proses renovasi sudah digunakan warga, Senin (10/2/2025)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi terkini, lapangan Upakarti yang berada di Komplek Pemda Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah sepi, sebelumnya pada hari Minggu lapangan yang tengah proses renovasi sudah digunakan warga, Senin (10/2/2025)

Berkaitan dengan video viral itu, Dadang akan menyiapkan petugas untuk memantau aktivitas tersebut.

"Iya masih dibangun, belum selesai, masih dibangun, kan belum saya opening. Tapi kan karena masyarakat yang tidak bisa kita hindari ya, saya lihat hari Minggu, artinya antusiasmenya tinggi," ujarnya saat ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (10/2/2025).

"Apalagi nanti mau bulan puasa. Mungkin saja jadi tempat buka bersama dan sebagainya. Tapi, tolong sepatunya jangan dipakai ke dalam. Ini juga harus ada pemantauan dan pengawasan, dan kita akan buatkan UPT khusus," tuturnya.

Dadang menyebutkan, saat ini pembangunan Lapangan Upakarti itu sudah mencapai 90 persen.

Dia menargetkan agar Lapangan Upakarti bisa selesai pada bulan Februari.

Baca juga: Pernyataan Maaf dan Janji Influencer Malaysia Usai Bikin Konten Bohong di Bandung

"Ini artinya antusias masyarakat, animo masyarakat dalam konteks taman yang ini kan sangat tinggi. Makanya, saya minta kepada PUTR maksimal bulan Februari ini harus selesai. Kenapa? Karena memang apalagi sudah masuk bulan puasa, banyak yang ngabuburit," ujarnya.

Nantinya, Lapangan Upakarti yang baru tidak hanya untuk sarana olahraga.

Dadang mengungkapkan akan memberikan fasilitas bagi publik, seperti WiFi gratis.

"Nanti kayak di alun-alun, bisa digunakan untuk aktivitas lain, ada WiFi gratis," tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau