Setiap hari ribuan karyawan pabrik hingga warga melintasi jembatan penyeberangan itu.
Karena pernah karam pada 2014, akhirnya Endang dengan para pekerja berputar otak, memikirkan konsep jembatan penyeberangan yang aman.
Ia mengaku pernah tiga kali mengganti perahu kayu. Kemudian, teranyar menggunakan besi alias perahu ponton.
Modalnya jika ditotal dan dibuat sekaligus, menurut Endang, bisa mencapai Rp 5 miliar.
Endang mengaku beberapa kali meminjam ke bank.
"Kami otodidak aja. Kami pikirkan juga safety-nya," kata Endang.
Menurut Endang, setiap hari tak kurang dari 10.000 pengendara sepeda motor melewati jembatan perahu ponton itu.
Ia menyebut tak kaku mematok pengendara harus membayar Rp 2.000.
"Pendapatannya tak kurang Rp 20 juta per hari," ungkapnya.
Meski begitu, kata dia, tiap hari biaya operasional berkisar Rp 8 juta, mulai dari perawatan, penerangan, hingga upah.
"Perawatan itu termasuk juga perawatan jalan akses ke sini," ucap Endang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang