Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menggunung 2 Tahun di Sebelah SMPN 57 Bandung, Khawatir Ganggu Kesehatan dan MBG

Kompas.com, 30 Juni 2025, 18:27 WIB
Putra Prima Perdana,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Jalan Gempol Sari, Bandung Kulon, Kota Bandung, dikhawatirkan mengganggu proses *Merdeka Belajar Gampang* (MBG) di SMP Negeri 57 Bandung. Sampah di TPS tersebut telah dua tahun lebih tidak diangkut dan terus menggunung.

Camat Bandung Kulon, Dadang Setiawan, mengatakan TPS yang berada tepat di samping sekolah itu tak pernah diangkut sejak terjadinya kebakaran di TPA Sarimukti.

"Iya benar, tidak diangkut sejak dua tahun lebih sebelum darurat sampah di Kota Bandung kemarin," kata Dadang saat ditemui di lokasi, Senin (30/6/2025) sore.

Menurut dia, tumpukan sampah tersebut sudah mengganggu proses belajar-mengajar di SMPN 57 Bandung. Selain bau menyengat, kondisi itu juga memicu kekhawatiran kesehatan bagi para siswa.

Baca juga: Delapan Tahun Hidup di Dekat Pulau Sampah, Warga Tambakrejo Bertahan dalam Bau dan Janji

"Efeknya berpengaruh besar, apalagi untuk MBG. Takut berpengaruh kepada kesehatan lingkungan seperti banyak lalat dan juga bau. Anak-anak jadi berkurang nafsu makan dari keluhan lisan saja anak-anak sekolah," bebernya.

Dadang menyebut, volume sampah kini meluas ke lahan milik warga sekitar, dengan luas mencapai sekitar setengah hektar. TPS pun diputuskan ditutup atas permintaan warga.

"Kita tutup atas permintaan masyarakat yang punya lahan sebelah juga ada yang terdampak karena sampahnya overload, tanahnya jadi enggak laku kalau dijual," tuturnya.

Ia juga menyebut sampah di TPS tidak hanya berasal dari warga sekitar, tetapi juga dari luar wilayah Kota Bandung seperti Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi.

"Yang membuang sampah ke sini ada juga dari luar Kota Bandung. Mereka curi-curi, kadang pakai motor roda tiga tapi ada juga yang perorangan," ucap Dadang.

Baca juga: Atasi Sampah di Bandung Raya, Pemprov Jabar Beli 84 Mesin Insinerator

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Darto, menyampaikan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti instruksi Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, untuk membersihkan lokasi tersebut.

"Pak Wakil Wali Kota sudah datang ke lokasi kemarin, perintahnya dibereskan hari ini. Tadi sudah diangkut. Kita sediakan 30 rit truk yang kapasitas 6 kubik," ucap Darto.

Karena akses jalan sempit, truk berkapasitas kecil digunakan untuk pengangkutan. Namun, belum semua sampah bisa diangkut karena keterbatasan ritase ke TPA Sarimukti.

"Kita akan buang ke Sarimukti menggunakan ritase normal milik Pemkot Bandung yang 140 ritase. Karena kita mendahulukan sampah ini, pasti ada daerah lain yang tertunda pengangkutan sampahnya, tapi masih aman," ujarnya.

Untuk sampah yang belum terangkut di luar TPS, pihaknya akan mengajukan pengadaan mesin insinerator skala kecil.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau