Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor dan Banjir Terjang Tasikmalaya, Seorang Anak Tewas dan 2 Warga Luka-luka

Kompas.com, 4 Agustus 2025, 12:41 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Hujan deras yang tak henti-henti menyebabkan bencana longsor dan banjir di Kecamatan Singaparna, Cigalontang, dan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Minggu (3/8/2025) sampai Senin (4/8/2025).

NPS, seorang anak berusia 9 tahun, meninggal tertimbun longsor di Desa Cidugaleun, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, dan dua warga lainnya mengalami luka-luka yang langsung dibawa ke rumah sakit.

Longsor pun menutup akses jalan Desa Cidugaleun dan Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Ciburaleng RT 005 RW 003 Desa Cidugaleun.

Sementara itu, puluhan rumah di Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, terendam banjir bandang hingga 2 meter akibat meluapnya Sungai Cilembu, imbas dari longsor di Cidugaleun, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga: Kakek di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Tetangga, Pelaku Sering Ngamuk Tak Jelas

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setya, mengatakan bahwa longsor dan banjir terjadi sejak Minggu malam dan Senin dini hari tadi.

Proses evakuasi korban meninggal akibat longsor di Desa Cidugaleun baru selesai hingga Senin dini hari tadi.

Jenazah pun langsung disemayamkan oleh pihak keluarga karena longsoran tanah menimpa dua rumah warga, salah satunya adalah korban meninggal.

"Kami bersama BPBD, TNI, dan Polri serta warga sekitar baru selesai mengevakuasi hingga dini hari dan tadi pagi," kata Jembar kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Senin siang.

Kalau banjir langsung surut sejak pagi tadi karena banjir bandang akibat air aliran sungai meluap gara-gara longsor. Jadi, posisinya longsor terjadi di atas dan di bawahnya wilayah Singaparna," tuturnya.

Baca juga: Longsor dan Banjir Landa 6 Kampung di Tasikmalaya, Ratusan Rumah Terendam

Sampai saat ini, lanjut Jembar, petugas masih membuka tumpukan longsoran tanah supaya akses kendaraan bisa dilalui kembali.

Banjir dan longsor terjadi di Singaparna, Cigalontang dan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akibat hujan deras dan menyebabkan 1 anak tewas dan 2 warga luka-luka, Senin (4/8/2025).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Banjir dan longsor terjadi di Singaparna, Cigalontang dan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akibat hujan deras dan menyebabkan 1 anak tewas dan 2 warga luka-luka, Senin (4/8/2025).

Adapun kondisi longsor dan banjir sampai Senin siang dinyatakan telah aman dan warga diimbau untuk waspada terhadap bencana susulan akibat intensitas hujan yang masih tinggi.

"Kalau banjir di bawahnya di Kampung Jagawaras dan Kampung Central, Singaparna. Sekarang sudah surut kembali dan warga sedang beres-beres rumahnya akibat banjir bandang," ungkap dia.

Saat ini pun pihak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sedang memberikan bantuan tanggap darurat kepada para korban longsor dan banjir di tiga kecamatan tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau