Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Edit Foto Pakai AI Pelajar di Cirebon Tempuh Jalur Hukum: Jejak Digital Kapan Bisa Dihapus?

Kompas.com, 26 Agustus 2025, 15:24 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Kuasa hukum korban edit foto menggunakan aplikasi kecerdasan buatan (AI) atau akal imitasi, Sharmila, menolak penyelesaian kasus edit foto asusila yang viral secara kekeluargaan.

Korban bersama keluarga merasa sangat dirugikan hingga mengalami trauma berat.

Mereka sepakat untuk melaporkan kasus ini ke Polres Cirebon Kota untuk memenuhi rasa keadilan.

Sharmila menyampaikan bahwa sejak Jumat (22/8/2025), dirinya telah mendatangi Polres Cirebon Kota untuk membuat pengaduan atau laporan bersama korban dan orang tuanya.

Karena belum selesai, aktivitas pelaporan itu mereka lanjutkan lagi pada hari Sabtu (23/8/2025) hingga terakhir pada hari Senin (25/8/2025).

Baca juga: Viral Kasus Edit Foto Asusila Aplikasi AI di Cirebon, Korban dan Keluarga Trauma Berat

Selama beberapa hari, Sharmila terus mendampingi korban dan keluarga yang merasa sangat dirugikan atas kejahatan ini.

Sharmila bahkan menyebut awalnya dirinya mendampingi enam orang korban, yang kemudian bertambah menjadi delapan orang.

"Dari pengakuan, korban lumayan banyak, ada sekitar 10 anak. Nah, klien saya sendiri awalnya ada enam orang, ditambah satu orang, tambah satu orang lagi, jadi ada delapan orang korban. Pasti, semuanya pasti trauma berat," kata Sharmila saat ditemui Kompas.com pada Senin (25/8/2025) malam.

Tak hanya melakukan laporan, orang tua para korban ini juga terus berjuang mencari keadilan.

Mereka mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh orang tua terduga pelaku, dinas terkait, dan juga pihak sekolah pada Senin (25/8/2025) siang.

Di pertemuan tersebut, Sharmila menyebut mereka meluapkan kemarahan dan rasa kecewa atas sikap dan perilaku yang dilakukan terduga pelaku.

Sharmila Kuasa Hukum korban foto yang diedit menjadi asusila memberikan keterangan saat ditemui Kompas.com di depan Mapolres Cirebon Kota pada Senin (25/8/2025) malam.KOMPASA.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sharmila Kuasa Hukum korban foto yang diedit menjadi asusila memberikan keterangan saat ditemui Kompas.com di depan Mapolres Cirebon Kota pada Senin (25/8/2025) malam.

Sharmila menilai, kemarahan ini dipicu lantaran keluarga korban terkesan dipaksa untuk memahami kondisi psikologis para terduga pelaku yang juga merasa tertekan.

"Kami sangat menyayangkan, pertemuan tadi siang, mereka meminta para korban memahami situasi kondisi terduga pelaku yang merasa sangat tertekan. Lah, bagaimana dengan korban? Korban ini perempuan, jejak digital sampai kapan bisa dihapus?" kata Sharmila kecewa.

Baca juga: Siasat Pelaku Edit Foto Asusila Cirebon: Curi Foto, Edit Pakai AI, Sebar dan Jual di Medsos

Dampak bagi Korban

Sharmila menilai para terduga pelaku ini telah memilih keluar sendiri atau mengundurkan diri dari sekolah sehingga tidak ada catatan buruk dari sekolah untuk mereka.

Kemudian, bila mereka lanjut sekolah keluar Cirebon, atau keluar dari Jawa Barat, atau keluar pulau Jawa, mana ada yang mengenali mereka?

Halaman:


Terkini Lainnya
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Bandung
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Bandung
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau