Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebaya Goes To Unesco Berkonsep Citayam Fashion Week Bergaung di Cirebon

Kompas.com, 14 Agustus 2022, 17:41 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Forum Bisnis Cirebon (FBC) menggelar Kebaya Goes To Unesco di kawasan Patra Park, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,  Sabtu (13/8/2022) Petang.

Sejumlah perempuan dari berbagai kalangan terlibat dalam kegiatan ini. Mereka dengan semangat berlenggak-lenggok ala Citayam Fashion Week.

Gerakan yang bertujuan mengenalkan kebaya di mata dunia mulai menggaung di Cirebon.

Baca juga: Menyaksikan Keseruan Bermain Sepak Bola Api di Tukmudal Cirebon

Sejumlah peserta tampak mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias. Mereka berjalan di atas zebra cross buatan layaknya sedang berada di atas panggung catwalk.

Tiap peserta mengenakan kebaya. Motifnya sangat beragam, dari batik, tradisional, hingga modern. Mereka menampilkan kebolehannya di hadapan puluhan atau ratusan pasang mata.

Ghandi Purwanto, Ketua FBC menyampaikan, kegiatan ini diinisiasi semua elemen yang tergabung dalam FBC dan lainya.

"Kami akhirnya menggelar Kebaya Goes to Unesco di Cirebon dengan konsep Citayam Fashion Week untuk menarik perhatian," ujar Ghandi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/8/2022) malam.

Baca juga: Fakta Terbaru Kecelakaan Maut Mobil Terseret Kereta di Cirebon, Korban Pulang dari Pesantren Putranya

Tidak disangka, antusiasmenya cukup tinggi. Banyak warga dari berbagai kalangan dan jenjang usia turut serta.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun yang ke 77 Bangsa Indonesia tahun 2022.

“Kita berpartisipasi dalam kampanye Kebaya Goes To Unesco sebagai bukti bahwa Cirebon juga memiliki fashion kebaya dan batik yang luar biasa. Ini merupakan khazanah busana Indonesia dan juga dunia,” ungkap Ghandi. 

Sejumlah peserta Kebaya Goes To Unesco Fashion Show ala Citayam Fashion Week, tampil di Patra Park Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu Petang (13/8/2022). Kegiatan ini juga berupaya memeriahkan HUT Ke 77 Republik Indonesia.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah peserta Kebaya Goes To Unesco Fashion Show ala Citayam Fashion Week, tampil di Patra Park Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu Petang (13/8/2022). Kegiatan ini juga berupaya memeriahkan HUT Ke 77 Republik Indonesia.

Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap, simultan dari waktu ke waktu, dan merambah ke berbagai komunitas maupun elemen masyarakat lainnya.

Tentu ini akan berdampak pada bergeraknya roda ekonomi kreatif yang berkaitan dengan kegiatan ini.

“Kebangkitan ekonomi kreatif tentunya, semisal desain, fashion, batik, kuliner, pariwisata, dan lainnya. Kita dorong agar terus maju dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman,” tambah Ghandi.

Ayu Lestari, salah seorang peserta sangat mendukung agar kebaya dijadikan warisan tak benda oleh Unesco. Kebaya menjadi identitas Bangsa Indonesia yang harus dibanggakan dan ditunjukan di mata dunia.

“Partisipasi kecil menjadi satu dukungan berarti, agar kebaya segera ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh Unesco,” kata Riri kepada Kompas.com.

Baca juga: Detik-detik-detik Kereta Api Tabrak XPander di Cirebon, Mobil Terpental dan Terbakar, 4 Orang Tewas

Saat Kebaya Goes To Unesco di Cirebon, Riri menggunakan kebaya milik ibunya. Menurutnya, model kebaya milik orangtuanya masih relevan dan memiliki keunikan tersendiri. Dia juga melihat kebaya peserta dengan berbagai motif yang tak kalah menarik.

Dia berharap, gerakan Kebaya Goes to Unesco dapat memberikan dampak sesunguhnya terhadap keseharian warga Indonesia.

Kebaya tidak hanya digunakan dalam peringatan tertentu namun menjadi pakaian keseharian dengan durasi pemakaian yang intens seperti pakaian sehari-hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau