Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Difteri di Garut Bertambah, Ada Kasus Positif dari Kecamatan Lain

Kompas.com - 23/02/2023, 11:13 WIB
Ari Maulana Karang,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com– Kasus penyakit difteri di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang sebelumnya hanya ditemukan di Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan dan telah menewaskan tujuh orang warga, dilaporkan mulai menyebar ke wilayah kecamatan lainnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengungkapkan, dari data yang dihimpun hingga Rabu (22/02/2023), jumlah kasus difteri mengalami penambahan.

“Nambah lima kasus, jadi totalnya sekarang tujuh kasus. Namun, satu kasus dari Kecamatan Tarogong Kidul,” jelas Leli, saat dihubungi Rabu (22/02/2023) malam.

Baca juga: Garut KLB Difteri, Pemerintah Genjot Imunisasi hingga Prokes

Meski ditemukan kasus di kecamatan berbeda, Leli memastikan kasus difteri baru di Kecamatan Tarogong Kidul tersebut, tidak ada kaitannya dengan kasus yang ada di Kecamatan Pangatikan.

Penemuan kasus baru tersebut diketahui setelah Dinas Kesehatan mengirimkan sampel hasil tes ke Labkesda.

“Kita kan tes bertahap kirim ke Labkesda, jadi ini kayaknya yang dikirim tahap ketiga, sekitar 30 spesimen,” kata Leli.

Baca juga: Kabupaten Garut KLB Difteri, Sumedang Nihil Kasus

Dari lima kasus baru yang ditemukan, menurut Leli, empat di antaranya memang masih dalam Desa Sukahurip, dua orang di antaranya memiliki gejala dan dua orang lainnya tidak.

Salah satu warga yang tidak bergejala adalah orangtua dari pasien yang saat ini tengah isolasi di rumah sakit dan saat ini menjalani isolasi di rumah.

“Dua sisanya adalah anak usia 9 tahun dan usia 2 tahun, karena bergejala, mereka di bawa ke rumah sakit,” ungkapnya.

Baca juga: 4 Anak di Simalungun Terjangkit Difteri, 1 Meninggal Dunia

RSU dr Slamet Garut yang jadi tempat isolasi sendiri, menurut Leli saat ini ditempati oleh enam orang pasien yang terdiri dari empat pasien positif dan dua pasien suspek.

Sementara, temuan kasus baru di Kecamatan Tarogong Kidul, saat ini pasiennya menjalani perawatan di rumahnya.

“Pasien yang di rumah, sudah kami kasih obat, kami batasi aktivitasnya, sistemnya (pembatasan) seperti apa, baru besok (hari ini) akan dirapatkan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com