Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Lukisan Cap Batik Kentang, Karya Anak Rumah Belajar Sabilulungan

Kompas.com - 25/06/2023, 17:34 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Alana (10) dan Rahma (10) terlihat sibuk membatik dan menggoreskan kuas di sebuah kanvas yang digelar di depannya.

Alih-alih menggunakan alat cap konvensional, mereka membatik menggunakan kentang.

Kentang yang sudah dibelah menjadi dua kemudian dibuat berbagai macam bentuk. Belahan kentang itu dicelupkan ke cat acrylic untuk kemudian dicap ke atas kanvas.

"Haha, tanganku belepotan," ucap Alana riang saat mengerjakan karya lukis batiknya, di Rumah Belajar Sabilulungan, Jalan Sukasari, Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Sabtu (24/6/2023).

Baca juga: Kisah Makam Tumenggung Endranata yang Diinjak-injak Peziarah di Pajimatan Imogiri

Di sebelahnya, Rahma nampak berhati-hati mengguratkan kuas. Gadis kecil itu tampak teliti mewarnai setiap bentuk gambar yang dibuatnya. Sementara anak di sudut lainnya sibuk menempel kertas untuk membuat kolase.

Usai mengerjakan karyanya, Alana dan Rahma mencuci tangan. Sesekali Alana juga mengajak temannya ke sudut ruang pameran untuk melihat karya mereka yang terpajang di dinding.

"Itu gambarku," kata Alana sambil menunjuk sebuah gambar berjudul "Topeng" dengan bangga.

Alana bercerita, gambar yang dibuat dari crayon itu tercipta setelah dia membaca sebuah buku.

"Aku emang suka menggambar sejak kelas 1 SD," jawabnya polos.

Alana merupakan anak asuh Rumah Belajar Sabilulungan yang sedang membuat pamerah di rumah tersebut.

Sebanyak 130 gambar hasil karya anak yang terdiri dari lukisan dari crayon atau oil pastel, acrylic, hingga kolase dipajang di setiap sudut ruangan rumah belajar itu.

Hasil karya anak-anak di bawah bimbingan seniman terkenal Andi Sopiandi ini mendapatkan apresisi yang tinggi dari para pengunjung, relawan, hingga donatur.

Rumah Belajar Sabilulungan merupakan tempat belajar gratis bagi anak-anak prasejahtera.

Awal mula Rumah Belajar Sabilulungan

Salah satu pendiri, Dini Singadipoera bercerita, Rumah Belajar Sabilulungan dibangun setelah dia mengajar selama delapan tahun di rumah bimbingan belajar anak prasejahtera di Jakarta.

Dini dan beberapa rekan pendiri Yayasan Humanisty lainnya akhirnya memutuskan untuk membuat tempat serupa di kota kelahiran mereka, yakni Kota Bandung.

Anak-anak Rumah Belajar Sabilulungan Bandung tengah sibuk membuat hasil karya Kolase, lukis hingga batik cap yang dibuat dari bahan kentang, di Rumah Belajar Sabilulungan, Sekeloa, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/6/2023).KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Anak-anak Rumah Belajar Sabilulungan Bandung tengah sibuk membuat hasil karya Kolase, lukis hingga batik cap yang dibuat dari bahan kentang, di Rumah Belajar Sabilulungan, Sekeloa, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/6/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com