Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngamandian Ucing, Ritual Memandikan Kucing di Kampung Nyenang

Kompas.com - 10/09/2023, 15:24 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Ada sebuah tradisi unik yang berasal dari Kampung Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang dikenal dengan nama Ngamandian Ucing.

Ngamandian Ucing adalah tradisi asal Kampung Nyenang yang dilakukan untuk memanggil hujan sekaligus menolak bala.

Baca juga: Tradisi Ngerebeg, Warisan Budaya Tak Benda Asal Desa Adat Tegallalang

Ngamandian Ucing juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2020.

Sesuai namanya, salah satu prosesi Ngamandian Ucing dilakukan dengan cara memandikan seekor kucing.

Baca juga: Topeng Banjet hingga Ajeng Karawang Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Dilansir dari laman kik.dgip.go.id, Ngamandian Ucing disebut sebagai sebuah ritual kesuburan yang menjadi tradisi masyarakat Kampung Nyenang.

Sejarah tradisi Ngamandian Ucing konon berasal dari gagasan sosok Nyimas Kubang Karancang yang merupakan leluhur masyarakat kampung Nyenang.

Baca juga: Shalawat Badar Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Menurut tokoh masyarakat setempat, Abah Aca menuturkan bahwa Nyimas Kubang Karancang adalah keturunan Prabu Siliwangi.

Adapun nama Kampung Nyenang berarti Nyi Mas Kubang Karancang merasa senang atau bahagia akan kampung tersebut.

Dalam tradisi lisan yang dipercaya masyarakat, hal ini menggambarkan kondisi Nyimas Kubang Karancang yang sedang gundah menjadi senang ketika berenang di sungai Leuwi Panjang dan memandang keindahan alam di Kampung Nyenang.

Sementara pelaksanaan ritual Ngamandian Ucing juga telah dilakukan warga di Kampung Nyenang sejak zaman dulu.

Menurut penjelasan Abah Tatang, Ritual Ngamandian Ucing sudah turun-temurun dilakukan dari generasi ke generasi.

Namun sampai saat ini belum ditemukan catatan atau tulisan dari artefak budaya di kampung Nyenang mengenai kapan dan tahun berapa pertama kali dimulainya ritual ini.

Dokumen yang mencatat pelaksanaan Ngamandian Ucing menyebutkan bahwa ritual ini pernah dilakukan pada masa revolusi perang kemerdekaan.

Saat itu, tepatnya pada sekitar tahun 1945-1947 Kampung Nyenang berada di bawah kepemimpinan Lurah Jayadinata.

Pemerintah desa dan masyarakat Nyenang telah melestarikan dan memelihara tradisi ritual Ngamandian Ucing yang telah ada sebelum tahun 1945.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com