Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarkara Madhu, Sukses Kenalkan Madu Indonesia ke Pasar Asia

Kompas.com - 30/10/2023, 16:32 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Madu sudah digunakan oleh manusia sebagai pemanis alami dan obat tradisional sejak ribuan tahun lalu.

Madu merupakan cairan manis yang dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Rasa madu menjadikannya sebagai alternatif perasa manis untuk minuman dan makanan.

Sejak dulu, mengonsumsi madu dipercaya berdampak baik bagi kesehatan tubuh manusia, mulai dari meningkatkan imunitas tubuh, menangkal radikal bebas, hingga menyembuhkan penyakit lainnya.

Baca juga: Baznas Jabar Berikan Usaha Bagi Warga Kurang Mampu, Berikut Cara Daftarnya

Banyaknya khasiat sebagai suplemen tubuh membuatnya menjadi komoditas pangan bernilai ekonomi tinggi. Hal ini menarik perhatian R Vita Kusumawardhani (41) sebagai peluang bisnis yang dinilai cukup menjanjikan.

R Vita Kusmawardhani merupakan founder Sarkara Madhu. Ia memulai bisnisnya pada 2018 secara door to door di Kota Bandung.

Demi fokus membesarkan bisnisnya, ibu lima anak ini rela keluar dari pekerjaannya di Lembaga Sertifikasi Profesi Geologi Pertambangan Panas Bumi (LSP GPPB).

Baca juga: Dua Bayi Beruang Madu Lahir Alami di Lembaga Konservasi Lampung, Paramedis: Jarang Terjadi

"Dimulai dari home industry, jadi kita benar-benar di awal belum punya merek. Jadi cuma jualannya biasa saja hingga bisa bekerja sama dengan petani madu dari Garut," ujarnya saat ditemui kompas.com di sebuah cafe di Jalan Talaga Bodas, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023).

Ada empat jenis madu yang diproduksi oleh Sarkara Madhu, yakni kaliandra yang berasal dari nektar bunga Kaliandra. Jenis ini memiliki khasiat membantu meningkatkan hormon, daya tahan tubuh, mengobati tekanan darah rendah dan tinggi serta luka bakar.

Lalu, madu odeng yang berasal dari lebah Apis Dorsata yang berkhasiat untuk berbagai penyakit.

Kemudian, madu hitam dari lebah Apis Mellifera yang mengonsumsi nektar bunga pohon mahoni atau pohon pelawan. Jenis ini memiliki rasa pahit, tetapi kandungan soponin di dalamnya bisa menstabilkan gula darah.

Terakhir, madu putih yang mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan zat radikal bebas. Kandungan polifenol mencegah risiko penyakit jantung.

"Dari keempat jenis ini punya perbedaan rasa dan khasiatnya. Biasanya konsumen memilih mengonsumsi madu sesuai seleranya," ucap Vita.

Memopulerkan konsumsi madu

Ilustrasi madu Ilustrasi madu

Di samping mencari keuntungan, tujuan Vita berbisnis adalah kembali 'membumikan' madu kepada masyarakat. Pasalnya, beberapa tahun lalu madu sempat dilupakan sebagai salah satu asupan pangan yang baik bagi kesehatan.

Dibantu suaminya, Awan Kurniawan (43), Vita terus mengedukasi masyarakat terkait khasiat mengonsumsi madu yang membawa kebaikan bagi tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Bandung
Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Bandung
Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Bandung
Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Bandung
Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com