Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka di Tol Jakarta-Cikampek, Niat Rayakan Tahun Baru 2024 Sirna

Kompas.com - 02/01/2024, 16:58 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bus PO Bhinneka mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), Minggu (31/12/2023).

Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan enam nyawa melayang dan melukai 17 orang.

Salah satu korban jiwa adalah Aep Priyano (35), warga Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jabar.

Ayah korban, Dasuki (61), mengatakan, saat insiden itu, putranya dalam perjalanan menuju Cirebon untuk merayakan tahun baru 2024 bersama keluarga.

Menurut Dasuki, Aep baru tiga bulan bekerja di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Banten.

"Almarhum pulang biasanya satu bulan sekali, paling lama dua hari. Kerja di PLTU baru tiga bulan, dan waktu sebulan pertama, anak dan istrinya ikut di daerah kerjanya," ujarnya, Senin (1/1/2024), dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus Bhinneka: Melaju Kencang dan Zig-zag

Beberapa hari sebelum petaka itu terjadi, Dasuki sempat berkomunikasi dengan Aep, menanyakan jadwal kepulangannya jelang perayaan tahun baru 2024.

"Anak saya menyebut ingin pulang, namun karena masih ada pekerjaan, belum sempat pulang. Hingga pada malam tahun baru, Aep diperbolehkan pulang," ucapnya.

Namun, niatan keluarga Aep untuk merayakan tahun baru bersama-sama sirna dan menjadi duka.

Minggu sekitar pukul 18.40 WIB, bus yang ditumpangi Aep terguling di Kilometer 41+400 Tol Jakarta-Cikampek. Aep meninggal dalam kejadian tersebut.

Kabar duka itu diterima istri Aep dari anggota kepolisian.

Baca juga: Polisi Duga Penyebab Kecelakaan Maut Tol Jakarta-Cikampek karena Kecepatan Tinggi dan Jalan Licin


Dasuki menceritakan, Aep sempat berkomunikasi dengan sang istri saat dalam perjalanan dari Banten. Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, ponsel Aep tidak aktif.

"Jadi ceritanya begini, pas istri nelepon pukul 18.00 WIB tidak nyambung, pukul 19.00 WIB juga sama, tiba-tiba pukul 21.00 WIB baru ditelepon lagi aktif HP-nya," ungkapnya.

Ketika telepon tersambung, rupanya yang menjawab bukanlah Aep, melainkan polisi.

"Dalam kejutan yang mendalam, polisi memberi kabar bahwa bus yang ditumpangi anak saya mengalami kecelakaan," tuturnya.

Seusai mendengar kabar itu, keluarga Aep segera berangkat ke Rumah Sakit Rosela, Kabupaten Karawang, tempat Aep dievakuasi usai kecelakaan.

"Di sana saya melihat ada enam jenazah, saya nyariin (jenazah anak saya)," jelas Dasuki.

Ayah Aep pun membuka satu per satu kantong jenazah. Hingga akhirnya Dasuki menemukan jasad putranya.

Jenazah Aep telah dimakamkan di kampung halamannya pada Senin pagi.

Baca juga: Kecelakaan Bus di Tol Jakarta-Cikampek, Enam Orang Tewas

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com