Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pria Perkosa Remaja di Tasikmalaya, Berawal dari Pergoki 2 Anaknya Mabuk dan Cabuli Korban

Kompas.com - 20/04/2022, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polisi menangkap lima orang terkait kasus pemerkosaan gadis 17 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tiga tersangka di antaranya adalah berstatus ayah, DA (46) serta dua anak kembarnya yakni FA (18) dan FI (18).

Sementara dua orang lainnya adalah rekan FA yakni YO (18) dan RE (18).

Pemerkosaan terjadi di rumah DA di Kecamatan Cisayong.

Akibat kejadian itu korban hamil 7 bulan dan kebingungan hingga memberanikan diri melapor ke polisi.

Baca juga: Tersangka Pemerkosaan Gadis di Tasikmalaya oleh Ayah dan Anak Bertambah, Kembaran Pelaku Terlibat

Pergoki anaknya cabuli korban

Pemerkosaan berawal saat FA dan korban yang diakui sebagai pacarnya sempat konsumsi minuman keras jenis arak bali.

Peristiwa tersebut terjadi pada September 2021. Mereka pesta miras dengan adik kembar FA dan dua rekannya di rumah DA.

Dalam keadaan mabuk, korban diperkosa secara bergilir oleh FA. Lalu kembaran FA, FI serta YO dan RE.

Saat itu DA tidur terbangun setelah mendengar suara berisik. Saat dicek, DA mendapati para pelaku memperkosa korban. Ia pun mengusir anak dan rekan-rekannya.

"Saat saya pulang ke rumah, di dalam ada beberapa pemuda sedang berbuat tak senonoh. Langsung saya usir," kata DA kepada petugas yang memeriksanya, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Ayah dan Anak di Tasikmalaya Perkosa Gadis Masih Pakai Seragam Sekolah, Diancam Penjara 15 Tahun

Setelah empat pelaku lainnya kabur, DA melihat korban dalam keadaan telanjang dan tak berdaya. Bukannya membantu, pria 46 tahun itu malah memperkosa korban.

"Tersangka DA mengaku terdorong hasratnya karena sudah dua bulan ditinggal kerja istrinya ke luar kota," ujar Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Jumat (15/4/2022).

Saat pemerkosaan terjadi, korban masih mengenakan pakaian seragam sekolah dan rok warna abu-abu.

Polisi menangani kasus tersebut setelah korban melapor telah diperkosa.

Dari hasil penyelidikan termasuk kesaksian korban, petugas akhirnya menangkap para pelaku. Empat pelaku diamankan di rumah mereka di wilayah Cisayong pada Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Kementerian PPPA Harap Pelaku Pemerkosaan Anak Usia 17 Tahun di Tasikmalaya Dijerat Pidana Berat

 

Sempat marah dan usir anaknya

Ilustrasi korban kekerasan. Kekerasan dalam hubungan, toxic relationship, hubungan beracun, relationship abuse, kekerasan seksual pada perempuan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi korban kekerasan. Kekerasan dalam hubungan, toxic relationship, hubungan beracun, relationship abuse, kekerasan seksual pada perempuan.
DA mengakui pemerkosaan tersebut. Menurutnya peristiwa tersebut berawal saat ia memergoki anaknya FA (18) sedang memperkosa korban di kamar rumahnya usai pesta minuman keras.

Perbuatan anaknya pun dibarengi dua rekannya YO (18) dan RE (18) yang menunggu giliran untuk memperkosa korban di kamar anaknya. Belakangan saudara kembar FA, FI ikut memperkosa korban.

Sang ayah sempat memarahi dan mengusir anaknya usai memperkosa korban. Para remaja itu pun pergi keluar kamar bersama rekan-rekannya.

Bukannya malah menolong korban, sang ayah justru melakukan hal sama karena tergoda melihat korban. Pelaku mengaku sudah 2 bulan ditinggal kerja istrinya ke Majalengka, Jawa Barat.

 

"Saya sedang tidur, saya mendengar suara gaduh di kamar sebelah (kamar anaknya). Saat saya hampiri ternyata anak dan dua temannya sedang gitu (perkosa) korban. Saya marahi, mereka keluar kamar, tapi saya lakuin juga akhirnya," terang DA, Jumat (15/4/2022).

DA mengaku tak tahu kalau korban sudah dicekoki minuman keras.

Baru setelah kejadian, anak dan kedua temannya menyebut sengaja mengajak korban menenggak minuman keras karena ingin berhubungan badan.

Dirinya baru mengetahui perbuatan anak dan kedua temannya saat mendengar suara berisik di kamar anaknya saat itu.

"Saya tahunya udah di kamar samping berisik dan saya lihat ternyata mereka sedang gitu ke korban. Saya sempat marah Pak, marah saya, tapi saya tergoda lihat korban," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor : Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com