Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ade, Jadi Tukang Ganjel Nagreg Sejak Belasan Tahun, Karier Berhenti Saat Lingkar Nagreg Berdiri

Kompas.com - 07/05/2022, 15:21 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Suasana lebaran selalu membuat Ade Rohmat (35) teringat akan kenangan di masa lalu. Masa berjibaku dengan hiruk pikuk arus mudik dan arus balik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bagaimana tidak, masa remaja Ade dihabiskan di jalur Nagreg sebagai seorang tukang ganjel. Ya, profesi musiman yang sempat populis jauh sebelum jalur Lingkar Nagreg berdiri.

Saat ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Ade bercerita tentang pengalamannya di masa itu.

Kala itu, Ade tak punya pilihan banyak untuk membantu kedua orangtuanya mencari nafkah.

Baca juga: Polisi Terapkan Contra Flow Urai Kemacetan Arus Balik di Nagreg Bandung

Maklum saja, Ade dibesarkan dari keluarga ekonomi rendah. Ayahnya, berkerja sebagai seorang petani sedang ibunya pedagang gorengan.

"Abi putra pangbungsuna (saya anak paling bungsu), ada kakak perempuan udah meninggal. Kedua orangtua (sekarang) juga sudah meninggal. Sekarang saya tinggal sama kakak laki-laki saya," kata Ade ditemui, Sabtu (7/5/2022).

Serba kekurangan sudah menjadi nafasnya sejak remaja. Penghasilan orangtua yang tak seberapa, kata Ade, harus dibagi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Alih-alih mengenyam bangku pendidikan SMA atau kuliah, Ade terpaksa meninggalkan bangku pendidikan lantaran ekonomi keluarga yang kian hari kian menyusut.

"Saya SMP nggak tamat. Almarhum kakak perempuan saya sampai SMA, terus kakak laki-laki sampai SMP. Kalau saya sampai SD, karena waktu itu SMP nggak tamat, cuma sampai kelas 2, (karena) soal biaya. Ya mau nggak mau harus nerima," ujarnya.

Menjadi tukang ganjel

Pil pahit lantaran harus putus sekolah, terpaksa harus ditelan Ade. Kala itu, mencari uang adalah satu-satunya harapan pengganti kekecewaan.

Ade masih mengingat, jelang lebaran tahun 2001, salah satu tetangganya mengajak dia untuk menjadi tukang ganjel di tanjakan Nagreg.

Saat itu, hampir rata-rata warga sekitar memiliki pekerjaan sampingan sebagai tukang ganjel.

"Memang kerjaan sampingan, ya datangnya pas mau rame-rame mudik aja. Kebetulan saya diajak temen," kata Ade.

Guna mengurai kemacetan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung jajaran Polresta Bandung menerapkan skema Contra Flow sehingga arus yang mengarah ke Barat menjadi tiga lajur, sedangkan arah sebaliknya menjadi satu lajur.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Guna mengurai kemacetan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung jajaran Polresta Bandung menerapkan skema Contra Flow sehingga arus yang mengarah ke Barat menjadi tiga lajur, sedangkan arah sebaliknya menjadi satu lajur.

Tanpa pikir panjang, ia langsung mengiyakan ajakan temannya. Dibantu kawan-kawan sesama tukang ganjel, Ade dibuatkan ganjelan.

Ganjelan, adalah satu-satu alat yang membantunya mengais rezeki kala itu. Ganjelan itu terbuat dari bongkahan kayu berbentuk kotak atau segi lima yang salah satu ujung dipasang kayu panjang untuk pegangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com