Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 61 Tahun yang Nikahi Gadis 19 Tahun di Cirebon Ternyata Juragan Tanah, Biaya Pernikahan hingga Rp 700 Juta

Kompas.com, 21 Mei 2022, 16:21 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Belum lama ini warganet dihebohkan dengan adanya pernikahan kakek berusia 61 tahun dengan gadis 19 tahun di Cirebon, Jawa Barat.

Kakek tersebut bernama H Sondani, yang merupakan juragan tanah. Sementara sang gadis bernama Fia Barlianti.

Pernikahan keduanya digelar di Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, pada Rabu (18/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kurang lebihnya begitu (juragan tanah), saya kalau ada tanah harganya murah beli dan dibuat kapling kemudian dijual lagi," kata H Sondani Sabtu (21/5/2022) dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Kakek 61 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun di Cirebon, Seserahannya Emas hingga Sepeda Motor, Ini Kisahnya

Keluarkan biaya pernikahan hingga Rp 700 juta

Sebagai seorang juragan tanah, H Sondani tidak tanggung-tanggung memberikan mahar fantastis untuk Fia.

Adapun mahar tersebut mas kawin Rp 500 juta, rumah, mobil hingga umrah untuk keluarga sang istinya.

H Sondani mengaku, total biaya yang dikeluarkan untuk pernikahannya dengan Fia mencapai Rp 700 juta termasuk umrah bersama keluarganya.

Baca juga: Viral Kakek 103 Tahun Nikahi Gadis 30 Tahun, Ini Ceritanya

Namun, kata Sondani, seluruh biaya itu dikeluarkan atas keinginannya sendiri bukan permintaan ataupun syarat dari Fia dan keluarganya.

"Itu murni keinginan saya, enggak ada tuntutan dari pihak mana pun," ujarnya.

Kata Sondani, biaya ratusan juta itu digunakan untuk mas kawin, mahar, hingga seserahan yang meliputi emas 55 gram, uang tunai 103 juta, sepeda motor, dan lainnya juga.

Baca juga: 5 Berita Populer Nusantara: Kakek Nikahi Mahasiswi dengan Mahar Rp 1 Miliar hingga Cerita Jet Pribadi Petinggi Golkar

Bukan itu saja, Sondani juga memberikan perabotan kamar yang terdiri dari kasur, lemari, dan lainnya yang nilainya kira-kira mencapai Rp 11 juta.

"Hitung-hitungan saha sampai berangkat umrah bersama keluarga anggarannya mencapai Rp 300 jutaan, tapi enggak masalah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dusun 3 Desa Tehalgubug Lor AH Faisal mengatakan, usia Fia saat menikah 19 tahun lebih 2 bulan, dan sudah memenuhi batasan usai minimal untuk menikah.

Sementara, sambungnya, Sondani berstatus cerai mati. Status itu, kata Faisal, diketahui berdasarkan surat keterangan dari Desa/Kecamatan Arjawinangun, Cirebon.

"Persyaratan yang diberikan juga sudah lengkap, sehingga kami yang bertugas di desa juga hanya melayani sebaik mungkin," ujar Faisal.

Baca juga: Alasan Gadis 19 Tahun Mau Dinikahi Pria 58 Tahun: Sudah Tua dan Tinggal Sendiri, Ingin Rawat sampai Akhir Hayat

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul CERITA H Sondani Kakek di Cirebon Keluarkan Rp 700 juta Nikahi Gadis 19 Tahun, Buat Apa Saja?

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SOSOK H Sondani Kakek 61 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun, Sang Juragan Tanah Siap Bulan Madu Ke Tegal

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau