Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus Penemuan 10 Hektar Ladang Ganja di Cianjur, Terbongkar oleh Pencari Madu

Kompas.com - 29/07/2022, 13:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Penemuan ladang ganja seluas 10 hektar di kawasan hutan Gunung Karuhun, Kampung Pasirleneng, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi sorotan.

Kepolisian Resor (Polres) Cianjur telah menetapkan satu tersangka dalam kasus ini.

Berikut perjalanan kasus penemuan 10 hektar ladang ganja di Cianjur.

Baca juga: Ladang Ganja Seluas 10 Hektar Ditemukan di Cianjur

Ladang ganja ini ditemukan oleh pencari madu pada Juni 2022.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Cianjur AKP Ma'ruf Murdianto mengatakan, warga tersebut mulanya curiga dengan bentuk tanaman yang ditemukannya. Dia kemudian menghubungi polisi.

"Setelah anggota kita melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata betul (ganja)," ujarnya, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Cari Madu di Hutan, Warga Cianjur Malah Temukan Ladang Ganja

Tanaman ganja itu tersebar di tujuh lokasi berbeda dengan total luasan kurang lebih 10 hektar.

Ladang ganja tersebut berada sekitar 10 kilometer dari permukiman penduduk terdekat. Karena medannya berat, dibutuhkan waktu dua jam menuju ladang itu dari permukiman terdekat.

"Ada 300 batang ganja yang kita amankan, taksiran ada seribuan tanaman," ucapnya.

Ratusan tanaman ganja yang disita tersebut berukuran 100 hingga 150 sentimeter.

Dari ratusan yang diamankan, ada yang sebulan lagi dipanen. Menurut Ma'ruf, masa tanam ganja di ladang itu bervariasi, ada yang baru satu bulan hingga lebih dari tiga bulan.

Baca juga: 10 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Cianjur, Sebulan Lagi Panen

Polisi temukan saung di ladang ganja Cianjur

Seorang anggota polisi berjalan menuju saung yang ditemukan di gunung Karuhun, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, saat menyisir keberadaan ladnag ganja di kawasan tersebut.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seorang anggota polisi berjalan menuju saung yang ditemukan di gunung Karuhun, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, saat menyisir keberadaan ladnag ganja di kawasan tersebut.

Di sekitar ladang ganja itu, polisi juga menemukan sebuah saung yang dibuat dari kayu dan bambu.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Campaka AKP Irwan Alexander menuturkan, kondisi saung  cukup kokoh dan dilengkapi panel surya, sehingga di saung tersebut terdapat aliran listrik.

“Ada ruangan bawah, dan satu ruangan lagi di atas, sepertinya untuk kamar, tempat istirahat," ungkapnya, Selasa (28/6/2022).

Di sekitar saung terdapat balai-balai dan sumber air untuk kebutuhan mandi cuci kakus. Selain itu, polisi juga menemukan pupuk di salah satu sudut ruangan saung. Saung tersebut diduga kuat berkaitan dengan aktivitas di ladang ganja.

Baca juga: Kondisi Saung Ladang Ganja di Cianjur, Bangunan 2 Lantai dengan Panel Surya

 

Polisi buru pemilik ladang ganja di Cianjur

Polisi saat mengamankan ladang ganja di Gunung Karuhun,  Kampung Pasirleneng, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Polisi saat mengamankan ladang ganja di Gunung Karuhun, Kampung Pasirleneng, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Usai penemuan itu, polisi memburu pemilik ladang ganja tersebut. Ada satu orang yang saat itu diburu polisi.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menjelaskan, sosok yang diburu polisi merupakan warga setempat yang tinggal tak jauh dari lokasi ladang ganja.

Sosok tersebut ditengarai berperan sebagai penanam, pemberi pupuk, dan mengurus tanaman kategori narkoba golongan 1 ini.

“Apakah juga sekaligus yang menjualnya atau ada pihak lain yang terlibat, seperti yang suplai bibitnya siapa dan yang jemput hasil panen. Ini yang terus kita kembangkan,” tuturnya, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Polisi Beberkan Pemilik Ladang Ganja 10 Hektar di Cianjur dan Perannya

Setelah menjadi buronan selama sebulan, terduga pelaku akhirnya ditangkap polisi.

Dikutip dari Tribunnews, polisi menangkap sosok berinisial H itu di Banten usai kabur dari Gunung Karuhun, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

Doni menerangkan, H bersembunyi dari kejaran polisi.

H sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus penemuan 10 hektar ladang ganja di Cianjur ini.

Baca juga: Kasus 10 Hektar Ladang Ganja di Cianjur, Penanamnya Ditangkap

Sosok tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut Doni, penetapan H sebagai tersangka berdasarkan hasil pemeriksaan, keterangan saksi-saksi, dan bukti-bukti.

"Tersangka juga mengakui sebagai pemilik bibit sekaligus yang menanamnya. Tersangka H ini warga Kecamatan Campaka," jelasnya kepada wartawan, Kamis (29/7/2022).

Doni menyampaikan, jumlah tersangka besar kemungkinan bakal bertambah. Pasalnya, polisi sedang memeriksa delapan orang lainnya.

"Kalau lihat luasan lahan dan banyaknya barang bukti, saya kira kecil kemungkinan tidak ada pihak lain yang terlibat," bebernya.

Polsi, terang Doni, juga tengah mengejar pemasok bibit ganja dan distributornya.

Baca juga: Penanam 10 Hektar Ladang Ganja Cianjur Jadi Tersangka, Polisi Buru Pemasok Bibit

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com