Sementara Dansektor 7 Citarum Harum Kolonel Inf F.X Sri Wellyanto Kasih mengatakan, alat tersebut merupakan ide dan gagasan dari seorang Babinsa yang bertugas di Kabupaten Bandung.
Alat tersebut, kata dia, sengaja dihadirkan di tengah masyarakat Kampung Citepus lantaran, warga sudah bertahun-tahun mengeluhkan tidak adanya solusi terkait sampah.
"Hampir semua di Sektor Citarum Harum itu, sampah jadi kendala, alasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selalu persoalan armada yang terbatas," kata dia.
Baca juga: Jembatan Sesek Sungai Progo Jebol Diterjang Banjir dan Sampah, Warga Terpaksa Memutar Jauh
Sejauh ini, lanjut dia, alat tersebut menjadi alternatif warga. Ia mengaku pengelolaan secara teknis diserahkan langsung ke warga.
"Salah satu alternatif, karena dirasa efektif bisa mengurangi penumpukan sampah," terang dia.
Menurutnya, target dihadirkannya alat terebut tidak muluk-muluk yakni mengurangi produksi sampah di lingkungan Kampung Citepus.
Selanjutnya, sambung dia, alat tersebut akan diperbanyak sesuai dengan data dari masing-masing wilayah di bawah sektor 7.
"Targetnya mengurangi dulu penumpukan sampah, ke depan sisa pembakaran sampah bisa digunakan untuk pupuk, papingblok, atau yang lainnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.