Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Ada 4 Wilayah di Jabar yang Tak Alami Musim Kemarau pada 2022

Kompas.com, 7 September 2022, 15:27 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, ada empat daerah di Jawa Barat yang terus-menerus diguyur hujan sejak 2021 hingga saat ini.

Empat daerah yang tidak mengalami musim kemarau ini adalah Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Pangandaran.

Dijelaskan Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari, awal musim kemarau di Jawa Barat pada 2022 umumnya mundur. Sebagian besar wilayah Jawa Barat mengalami musim kemarau mulai Mei, Juni, dan Juli 2022, dan puncaknya terjadi di akhir Juli hingga awal Agustus 2022.

Namun, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Pangandaran tidak pernah mengalami musim kemarau seperti daerah lain di Jabar, alias selalu hujan.

Baca juga: Masuki Musim Kemarau, 5 Kecamatan di Lumajang Terancam Krisis Air Bersih

"Sampai saat ini masih ada beberapa zona musim. Di Tasik, Garut, Ciamis, dan Pangandaran masih hujan dari 2021 sampai 2022 kemarin. Bisa dikatakan Jabar Tenggara ini tak mengalami musim kemarau," kata Indra saat konferensi pers secara online, Selasa (7/9/2022).

Indra menjelaskan, wilayah yang terus mengalami hujan sepanjang 2021-2022 tepatnya di Ciamis bagian Barat, Pangandaran Bagian Barat, Kota Tasikmalaya, sebagian besar Tasikmalaya, dan sebagian kecil Garut bagian Tenggara.

Sementara itu, untuk daerah Jabar lain yang mengalami musim kemarau, awal musim penghujan diprediksi bakal terjadi di bulan September, Oktober, dan November.

Dikatakan Indra, perbedaan awal musim hujan tersebut berdasarkan 41 zona musim (ZOM) di Jabar, yakni:

  • Awal musim hujan yang dimulai bulan September, terjadi di 12 ZOM (23,3 persen)
  • Awal musim hujan yang dimulai bulan Oktober, terjadi di 18 ZOM (43,9 persen)
  • Awal musim hujan yang dimulai bulan November, ada 6 ZOM (14,6 persen).
  • Wilayah yang masih mengalami musim hujan ada 4 ZOM (9,8 persen)
  • Tipe ZOM 1 sebanyak 1 daerah (2,4 persen).

"Berdasar prakiraan, sebagian wilayah (di Jabar) memasuki musim hujan di bulan September 2022, mayoritas di bulan Oktober, dan lainnya November," ungkap Indra.

Dampak 4 daerah terus diguyur hujan sepanjang tahun

Karena Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, dan Garut terus diguyur hujan ketika daerah lain mengalami musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus, keempat daerah itu mengalami bencana banjir.

Berikut data yang diperoleh Kompas.com dari situs Barata BPBD Jawa Barat atau barata.jabarprov.go.id:

1. Tasikmalaya

Daerah Tasikmalaya sempat mengalami bencana banjir satu kali yang menyebabkan 2 fasilitas umum terendam. Tercatat ada 229 jiwa yang terdampak bencana banjir ini.

Selain itu, ada tiga kejadian angin puting beliung yang merusak tiga bangunan, salah satu bangunan mengalami rusak berat dan dua lainnya rusak ringan.

2. Pangandaran

Di Kabupaten Pangandaran, kejadian bencana banjir terjadi satu kali, merendam 53 bangunan dan 193 jiwa terdampak.

Selain itu, bencana angin puting beliung terjadi tiga kali, merusakan tiga bangunan dengan kondisi rusak sedang, serta 8 jiwa terdampak akibat angin puting beliung.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau