Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Doni Salmanan, JPU: Saksi Ahli Sebut Quotex Seperti Judi, Masih Ada 40 Saksi Lain

Kompas.com - 15/09/2022, 20:26 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam sidang Doni Salmanan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ikhsan Nasrulloh menyebut keterangan saksi ahli hari ini sangat memuaskan dan membuka tabir ihwal platfrom Quotex.

Menurutnya, semua saksi ahli menjelaskan bahwa platform Quotex itu ilegal seperti perjudian berkedok investasi.

"Dari saksi yang hadir tadi ada lima orang, tiga orang dari Satgas waspada investasi, satu penerima dana, satu lagi Ketua Paguyuban Korban," katanya ditemui usai sidang, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Sidang Lanjutan Doni Salmanan, Saksi Ahli Sebut Quotex Serupa Judi

Kendati keterangan saksi ahli sangat memuaskan, pihaknya tak mau gegabah soal kesimpulan bakal memenangkan sidang.

Ikhsan mengungkapkan setelah seluruh saksi dihadirkan, maka kesimpulan bisa tergambarkan.

"Kita masih banyak saksi, jadi kita tetap upayakan semua saksi hadir dulu.Tapi dari awal kami yakin itu sudah terbukti," tambahnya.

Tak hanya memberikan keterangan soal platfrom Quotex yang mirip seperti platfrom judi.

Agus menyebut, para saksi ahli juga mengungkapkan peran Doni Salmanan sebagai afiliator.

"Dan terdakwa Doni Salmanan selaku afiliator, selalu mengatakan dalam promosinya itu, trading terus padahal sebenarnya dia adalah seorang afiliator," bebernya.

Soal para saksi JPU untungkan terdakwa

Pihaknya menampik, klaim kuasa hukum yang menyebut bahwa keterangan saksi yang dihadirkan JPU memberikan keuntungan bagi kliennya.

"Itu kan klaimnya mereka, fakta persidangan kan tidak seperti itu. Korban dari sepuluh orang yang sudah hadir kemarin, itu sudah jelas mengatakan semua, mereka merasa tertipu, merasa dibohongi," ungkapnya.

Ikhsan menyebut, klaim tersebut tidak mengganggu ia dan tim JPU untuk mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh terdakwa.

"Ya sah-sah saja kalau pihak Kuasa hukum mengklaim seperti itu. Karena itu bagian dari pekerjaan mereka, jadi nggak masalah," terang Ikhsan.

Sebelumnya, kuasa hukum terdakwa mengklaim para saksi yang sempat tidak hadir dalam sidang Doni Salmanan, akibat mereka (saksi) telah sadar akan konsekuensi permainan Quotex.

Namun, Ikhsan menampik klaim tersebut. Menurutnya, para saksi berhalangan hadir, lantaran tidak bisa meninggalkan pekerjaan.

Tak hanya itu, kebanyakan korban yang siap menjadi saksi berdomisili di liar kota. Pihaknya sempat meminta kepada Majelis Hakim agar mendengarkan keterangan saksi secara online, namun tidak disetujui.

Baca juga: Ketua Jabar Quick Response Jadi Saksi di Sidang Doni Salmanan, Bersaksi soal Bantuan Rp 1 Miliar

"Jadi kita juga bingung juga, kita berupaya menghadirkan mereka tapi mereka sendiri berhalangan, jadi banyak alasan, ada yang tidak diizinkan pekerjaannya, ada yang sakit, banyak tapi alasannya patut semua," imbuhnya.

Sejauh ini, lanjut Ikhsan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 40 orang saksi. Sebanyak 4 sampai 5 orang akan dihadirkan setiap sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi korban.

"Jadi memang masih banyak, makanya kita belum bisa simpulkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Bandung
Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Bandung
Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com