Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat PLTA Plengan, Sumber Energi Terbarukan yang Kini Berusia 100 Tahun

Kompas.com - 03/10/2022, 17:05 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Genap 100 tahun sudah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Plengan di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berdiri.

Sejak dibangun pada 1922 hingga tahun 2022, PLTA tersebut telah melayani suplai kebutuhan listrik untuk warga Jawa dan Bali.

PLTA Plengan memiliki lima turbin pembangkit listrik dengan kapasitas total 6,7 Mega Watt (MW).

Baca juga: SD Negeri Girimukti Bandung Barat dalam Bayang-bayang Penenggelaman Waduk PLTA Cisokan

Air sungai Cisangkuy serta aliran sungai lainnya, menjadi pemasok bagi energi bagi PLTA Plengan.

Pemerintah Hindia Belanda kala itu membangun dua waduk untuk menjamin suplai air untuk PLTA tersebut.

Kedua waduk tersebut yakni Situ Cileunca yang dibangun Belanda pada 1922 dan Waduk Cipanunjang yang dibangun pada 1930.

PLTA Plengan yang berdiri di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi PLTA tertua di Indonesia. PLTA tersebut dibangun oleh pemerintahan hindia Belanda pada tahun 1922, hingga kini PLTA tersebut masih beroperasi dan menyuplai kebutuhan listrik masyarakat Jawa-BaliKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah PLTA Plengan yang berdiri di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi PLTA tertua di Indonesia. PLTA tersebut dibangun oleh pemerintahan hindia Belanda pada tahun 1922, hingga kini PLTA tersebut masih beroperasi dan menyuplai kebutuhan listrik masyarakat Jawa-Bali

Pantauan Kompas.com, fasilitas di lokasi PLTA Plengan masih bernuansa hindia Belanda.

Mulai dari Gedung House Energi (Rumah Energi) yang berisi turbin pembangkit listrik, hingga pipa-pipa penyalur air pun masih dengan bentuk yang sama, hanya saja diperbaharui dari warnanya saja.

Baca juga: Berkapasitas 1.040 MW, Proyek PLTA Upper Cisokan di Bandung Barat Jadi Pembangkit Terbesar di Indonesia

Tak hanya itu, bangunan lain selain Rumah Energi pun masih memiliki nuansa yang sama.

Hanya kebutuhan vital dari bangunan tersebut yang diubah oleh perlengkapan modern, seperti jendela, pintu serta beberapa gerbang di tiap bangunan.

Dengan turbin pembangkit listrik yang tersimpan di rumah energi, usianya sudah menginjak lebih dari 30 tahun lebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com