Faqih berharap, adanya pembenahan sungai Citarik serta gorong-goring di sekitar Jalan Raya Barat, Cicalengka.
"Ya harus segera dibenahi lah, supaya banjir gak menganggu warga lagi dan akses jalan bisa terus berfungsi," terang dia.
Ia menyebut kendaraan baru bisa terlewati sekitar pukul 17.00 WIB.
"Tadi sudah bisa dilewati, yang di SPBU juga sudah mulai bersih-bersih," kata Faqih.
Baca juga: Banjir, Jalan Dayeuhkolot-Baleendah di Bandung Lumpuh
Sementara Roni Ramdani Relawan Kemanusiaan dan Kebencanaan di wilayah Cicalengka mengatakan, wilayah tersebut kerap banjir apabila hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Hulu di Curug Cinulang, Kareumbi.
"Dipastikan banjir di wilayah ini, pasti akses terputus, kendaraan roda dua dan empat gak mungkin lewat, luapan nya dari Sungai Citarik," kata Roni.
Roni membenarkan tidak hanya Jalan Raya Barat Cicalengka yang kerap terdampak banjir, namun di pemukiman warga terutama, Desa Panenjoan kerap ikut terdampak.
Saat ini, kata Roni, di Desa Panenjoan ada 2 RW yang terdampak, dengan ketinggian yang berbeda. Ketinggian di 2 RW tersebut, saat ini hanya 50 sentimeter.
"Kalau paling parah ke warga bisa mencapai 2 meter lebih, jadi bukan hanya jalan saja tapi sampai ke pemukiman warga," ujarnya.
Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Jalan Trans Papua di Keerom Terendam Banjir
Meski Sungai Citarik berada di perbatasan Sumedang dan Kabupaten Bandung, namun yang kerap terdampak yakni wilayah Kabupaten Bandung.
"Jadi yang kerap terlanda ya Kabupaten Bandung tepatnya Desa Panenjoan," paparnya.
Karena kerap memutus akses kendaraan, ia mengatakan para pengendara motor yang akan menuju Cicalengka harus melewati bypass kemudian ke RSUD Cikopo dan Alun-Alun Cicalengka, begitu juga sebaliknya.
"Ya memang itu aksesnya, kalau banjir pasti harus muter jalannya," ungkap Roni.