Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Kompleks Griya Bandung Indah, Terpaksa Beradaptasi dengan Banjir Menahun

Kompas.com - 03/11/2022, 12:24 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Hal senada disampaikan oleh Aking (23) warga setempat sekaligus Ketua Karang Taruna Desa Buah Batu.

Aking mengatakan jika hujan deras dan berhari-hari sudah dipastikan banjir luapan Sungai Cipeso bisa masuk ke rumah milik warga.

"Paling cepet itu satu hari, paling lama bisa sampai dua hari lebih tergantung hujan sama luapan sungainya," kata Aking.

Aking menjelaskan di Kompleks GBI terdapat 6 RW dari dua Dusun, yakni RW 06 sampai RW 13. Banjir, kata dia, hampir melanda beberapa RW di GBI.

"Kalau Dusun Satu yang terdampak itu RW 08 saja, RW 06 jarang banjir karena posisinya di depan. Nah, yang paling parah itu di Dusun Tiga yakni RW 10 dan RW 13, sedangkan yang memiliki Pompa penyedot hanya RW 09," ungkapnya.

Baca juga: Detik-detik Gubernur NTT Terjatuh dan Nyaris Terseret Banjir Saat Selamatkan Warga

Sejauh ini, kata Aking, pihak Desa baru hanya melakukan kegiatan pengerukan sungai Cipeso tapi pengerukan itu masih kurang efektif.

"Ini setiap tahunnya ada kegiatan padat karya pengerukan sungai, tapi tetap aja gak efektif, karena saluran warga masih mampet dan tidak mengalir ke sungai," jelasnya.

Meski demikian, ia mendengar tahun depan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung berencana akan memperbaiki drainase di wilayah tersebut.

"Karena ini udah lama banget, jadi butuh perhatian lebih saja, Pemda sama sekali belum bergerak, enggak tahu tahun depan katanya mau ada perbaikan drainase," tuturnya.

Baca juga: Jembatan Hanyut Diterjang Banjir, Ratusan Siswa Terisolasi Terpaksa Jalan Kaki 10 Km ke Sekolah

Keduanya berharap semua elemen pemerintah bisa dengan segera menyelesaikan banjir yang sudah bertahun-tahun dirasakan oleh warga Kompleks GBI.

"siapa sih yang enggak pengen hidup normal, kita sudah enggak tahu harus gimana, mudah-mudahan semua bisa datang dan menyaksikan langsung kondisinya," ungkap Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com