Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gempa Cianjur Keluhkan Relokasi, Bupati: Pekerjaan Baru Disiapkan

Kompas.com - 28/12/2022, 22:19 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pemerintah tengah menyiapkan ratusan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, di tiga lokasi relokasi di wilayah Kecamatan Cilaku dan Mande.

Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com, sejumlah warga terdampak enggan dipindah dan memilih ingin memperbaiki rumah mereka yang rusak diguncang gempa magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 tersebut.

“Kalau disuruh memilih, saya sebetulnya dalam hati mendingan tetap di sana, di kampung. Soalnya yang saya pikirkan masalah penghidupannya, kalau tidak ada pencaharian kan susah juga,” kata Kusyandi (45), warga Mangun Cugenang kepada Kompas.com di lokasi relokasi Desa Sirnagalih Cilaku, belum lama ini.

Baca juga: Penyaluran Dana Kerahiman Korban Jiwa Gempa Cianjur Ditargetkan Rampung Akhir 2022

Kus menuturkan, selain kehilangan rumahnya yang ambruk akibat gempa, ia juga kehilangan salah satu anggota keluarga yang menjadi korban meninggal. 

“Di sisi lain saya butuh perlindungan, rumah tinggal. Tapi di sisi lain saya juga butuh jaminan pencaharian,” ujar Kus.

Baca juga: Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK, Ridwan Kamil Beri Pembelaan

Senada, Mukin (52), warga Sarampad Cugenang mengatakan, ingin tetap tinggal dan berharap pemerintah segera membangunkan kembali rumahnya yang rusak berat akibat gempa. 

“Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini. Jadinya ya ingin tetap di sini saja. Kalau boleh tidak dipindah,” kata Mukin. 

Mukin khawatir tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, terlebih soal mata pencaharian. 

“Saya kan petani sayuran, kalau di tempat baru belum tentu bisa meneruskan pekerjaan ini, jadi harus mulai dari nol lagi. Itu yang jadi pertimbangannya,” ujar dia.

Bupati Cianjur Herman Suherman, tidak menampik jika di lapangan ada warga terdampak yang enggan direlokasi.

“Ada yang mau ada yang tidak. Tapi kan ini baru prediksi karena saya pun belum yakin yang menolak itu yang akan direlokasi atau tidak,” kata Herman kepada Kompas.com, Selasa (27/12/2022).

Kendati begitu, Herman mengaku cukup memahami situasi tersebut, sehingga upaya relokasi akan dibarengi dengan penyediaan lahan pekerjaan atau mata pencaharian baru bagi warga yang dipindahkan tersebut.

Di antara upaya tersebut yakni pemberian bantuan sosial bagi lansia tidak produktif melalui program BPNT dan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk penyintas usia produktif.

“Kita berikan pelatihan, modal usaha, seperti kerajinan, menjahit, dagang, dan lainnya. Dengan begitu kehidupan ke depannya bisa berjalan sehingga saat pindah dengan pekerjaan yang baru, dan semoga bisa jadi sejahtera,” beber dia.

Terlepas dari persoalan tersebut, dikemukakan Herman, proses pembangunan huntap tahap pertama terus digeber dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com