Kades yang sudah menjabat selama dua periode tersebut mengaku geram melihat kondisi itu.
Pasalnya, jika memasuki masa Pilpres, Pilkada dan Pileg semua warga di dua desa tersebut harus mengikuti pesta Demokrasi, tapi tetap saja para calon tidak memenuhi kewajibannya.
"Kadang saya kesel juga, hak-hak warga di sini enggak dipenuhi sama sekali, untuk perbaikan jalan saja minimal enggak ada tuh," katanya.
Baca juga: Instagram Crazy Rich Joko Suranto Kini Dipenuhi Warga Minta Bantuan Perbaiki Jalan Rusak
Kades yang disapa Isma itu menyebut perbaikan jalan merupakan kewenangan pemerintah Desa, tentu kondisi jalan tersebut sudah diperbaiki jauh sebelum menjabat.
"Kalau ini kewenangan wilayah desa, keuangannya mungkin akan saya perbaiki. Tapi karena ini bukan kewenangan desa, makanya kami gak bisa apa-apa," kata dia.
Menurutnya, jalan tersebut bukan hanya penting untuk kehidupan warga di dua Desa. Namun juga penting untuk mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Bandung.
"Soalnya ini bukan hanya penghubung desa saya dan desa sugihmukti, tapi menghubungkan ke Cianjur dan wilayah Garut. Tadi kita lihat elf kan, nah itu kan kendaraan umum dari Cianjur. Saya kasian juga pengendara lika - liku bawa barang, kan bisa celaka," bebernya.
Pihaknya mengaku kerap berkoordinasi dan berupaya mengkomunikasikan kondisi tersebut, namun hingga kini masih belum ada respon.
"Saya dalam Musrenbang kan sering mengusulkan dan memasukan agar ini dapat diperbaiki. Tapi entah apa lah masih kaya gini, itu mungkin urusan pemerintah daerah atau pusat. Apalagi kan sangat banyak warga yang bertempat tinggal di sana" ujarnya.
Baca juga: Warga 2 Desa di KBB Tolak Ikut Pilkada 2024 karena Jalan Rusak, Begini Tanggapan Dinas PUTR
Dia berharap baik pemerintah Daerah atau Provinsi bisa dengan segara memperbaiki jalan tersebut.
Pasalnya, bagi masyarakat jalan alternatif itu hanya satu-satunya akses untuk beraktivitas.
"Mungkin masyarakat enggak berani untuk menyampaikan hal ini. Nah saya mewakili, mudah-mudahan ini bisa diperbaiki menjadi jalan yang layak dipakai sebagai lalu lintas masyarakat. Saya berharap ada perhatian khusus jalan ini. Soalnya kasian warga masyarakat, terutama yang sakit, yang mau melahirkan, bahkan saya pernah membawa mayat ke daerah saya Desa Tenjolaya dengan menggunakan jalan ini. Makanya kasian sekali masyarakat lihat kondisi jalan kaya gini," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.