Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Kerahkan 6 Truk Bereskan Sampah yang Setahun Menggunung di Subang

Kompas.com - 06/02/2023, 12:05 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Anggota DPR Dedi Mulyadi membereskan sampah yang menggunung sejak setahun lalu di pinggir jalan Desa Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (5/2/2023).

Mantan bupati Purwakarta itu mengerahkan "pasukan" dan enam truk untuk mengangkut sampah tersebut ke tempat pembuangan.

Tak hanya itu, warga sekitar pun turut membantu setelah dikomandoi Dedi Mulyadi.

“Bagi saya persoalan sampah bukan kewajiban siapa, tapi ini kecintaan kita pada lingkungan. Karena kalau bicara kewajiban memang bukan kewajiban saya, tapi bagi saya ini problem yang harus segera diselesaikan tanpa bicara kewenangan atau jabatan. Karena kalau setiap orang bicara itu enggak akan selesai masalah,” kata Dedi kepada Kompas.com dalam keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Kisah Advokat Muda di Bengkulu Ajarkan Warga Olah Sampah, Kini Tak Perlu Lagi Tukang Sampah

Dedi mengatakan, permasalahan sampah yang menggunung di pinggir jalan raya bisa diselesaikan dengan mudah asal ada kemauan dan koordinasi yang cepat.

Baginya, masalah tidak akan selesai dengan diskusi dan rapat tapi harus dengan gerak turun langsung mengerjakan.

“Intinya tidak ada yang menggerakkan. Kalau partisipasi saja misal di kecamatan ini ada 10 desa, 1 desa bawa 1 truk dan warganya ikut gotong-royong menyelesaikan masalah ini, sehari selesai. Urusan mudah ini dan sekarang selesai,” katanya.

Dedi mengatakan, berdasarkan pengakuan warga sekitar, sampah tersebut mulai ada sejak lebaran tahun 2021 lalu. Namun enggak terangkut dan menumpuk hampir setahun.

Sampah memang diangkut setiap Selasa dan Jumat. Namun banyak kendala sehingga sampah terus menggunung di pinggir jalan seperti saat ini.

“Salah satu kendalanya tidak ada mobil yang mengangkut. Kemudian jalan menuju TPA-nya rusak jadi susah juga. Sekarang ini katanya lagi mau dibuat TPS kerja sama sama warga di Jalancagak,” ujar Dedi menirukan ucapan pengelola.

Dedi yang turun langsung mengangkut sampah juga mengomandoi warga sekitar untuk turut membantu agar proses pengangkutan bisa cepat selesai.

Satu per satu sampah dimasukkan ke dalam karung dan diangkut menggunakan enam truk.

Setelah semua dibereskan dan diangkut ke truk, Dedi memastikan sampah dibuang ke TPA secara resmi. Ia pun membayar retribusi resmi hampir Rp 1 juta agar sampah bisa dibuang ke TPA.

“Nanti camat tinggal perintahkan desa tidak boleh lagi buang sampah di sini. Suruh diurus oleh desa masing-masing. Sekarang setiap desa bertanggung jawab atas sampahnya, tidak boleh lagi membuang sampah di pinggir jalan seperti ini karena bukan peruntukannya,” tegas Dedi.

Baca juga: Gunung Sampah di Pasar Cileunyi Bikin Omzet Pedagang Turun, Satu Bulan Tak Diangkut hingga Pelanggan Kabur

Dedi menilai, problem sampah terjadi hampir di seluruh daerah Indonesia. Hanya saja hal tersebut tergantung dari kepekaan para pemimpin daerah masing-masing dalam mengurus masalah dengan cepat. Sebab problem sampah yang dianggap kecil bisa menggunung dan serius.

“Satu masalah sudah selesai. Kalau nanti ada sampah di tempat lain saya serbu lagi,” pungkas wakil ketua Komisi IV DPR yang membidangi masalah lingkungan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Kejar Kursi Wali Kota Bandung, Golkar Punya Arfi, Edwin, Juga Atalia

Kejar Kursi Wali Kota Bandung, Golkar Punya Arfi, Edwin, Juga Atalia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com