Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Sampah Jadi Cuan

Kompas.com - 30/01/2023, 18:49 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua tahun sudah Bank Sampah Bebep dan Bank Sampah ASRI di Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, beroperasi.

Sebuah inovasi yang dilakukan Kelurahan Situsaeur bersama warga guna mengurangi produksi sampah serta memperbaiki persoalan lingkungan.

Baca juga: Dalam 18 Bulan, Bank Sampah di Situsaeur Bandung Berhasil Kurangi 53 Ton Limbah

Bank sampah ini beroperasi di bawah bank sampah induk bernama Bank Sampah Bersinar (BSB) di Baleendah, Kabupaten Bandung, serta dukungan dari perusahaan bernama Kibumi, yang berada di Tangerang.

Baca juga: Cerita Bank Sampah Asri yang Berhasil Kurangi Limbah Warga Bandung hingga 1 Ton

Kedua bank sampah ini berkontribusi dalam mengurangi sampah di Kota Bandung.

Baca juga: Bank Sampah Bebep di Gang Situsaeur Timur, Bantu Tangani Persoalan Sampah Kota Bandung

Tak sampai di situ, keduanya terus berupaya menularkan sebuah proses kesadaran akan lingkungan dan tak berhenti memberikan edukasi pada masyarakat ihwal pemanfaatan sampah.

Bukan bank namanya jika tak ada profit di dalamnya. Kendati tak seperti bank konvensional, kedua bank sampah itu berhasil membangun kebermanfaatan yang bernilai ekonomis dari sampah.

Rabu (25/1/2023) lalu Kompas.com berkesempatan mengikuti kegiatan dari kedua bank sampah yang berada di Kelurahan Situsaeur tersebut.

Bank Sampah Bebep sendiri merupakan singkatan dari Buru-Buru Milah Sampah, Beberes, Bebenah, Babanda.

Dalam bahasa Indonesia, makna dari arti Bebe yaitu cepat-cepat memilih sampah,  beres-beres, merapikan, dan menabung.

Bank sampah ini berlokasi di Gang Situsaeur Timur 9 RT 07 RW 01, Kelurahan Situsaeur Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung, Jawa Barat.

Nenah Herlina (54) salah seorang Tim Pengelolan Bank Sampah Bebeb mengatakan, awalnya dibentuk proses untuk menyadarkan masyarakat ihwal kebermanfaatan sampah masih sangat kurang.

Tak jarang pengurus atau pengelola Bank Sampah Bebep mesti menjemput bola untuk mengambil sampah-sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.

"Proses pertama cukup sulit, kita yang harus jemput ke rumah warga. Tapi warga udah enggak aneh dengan bank sampah, soalnya sebelum yang sekarang, pernah ada juga, cuma vakum dan sekarang dibangun lagi," kata dia ditemui di lokasi.

Setelah dua tahun berdiri, kini nasabah Bank Sampah Bebep sudah mulai mengantarkan sampahnya secara mandiri.

Bank Sampah Bebep beroperasi pada hari Sabtu pukul 09.00 pagi hingga waktu yang tak ditentukan.

 

Buku tabungan

Seperti hal nya menabung di bank, setiap nasabah Bank Sampah Bebep juga dibekali buku tabungan.

Setiap akhir pekan, tak sedikit warga yang berbondong-bondong untuk menyetorkan sampah-sampah yang dibutuhkan oleh bank sampah induk.

Ada empat jenis sampah yang diterima di Bank Sampah Bebep, yaitu plastik, kertas, beling, dan logam.

Namun, kebanyakan warga yang menjadi nasabah Bank Sampah Bebep menampung sampah berjenis plastik, kresek, kardus, dan duplek.

Harga botol plastik di Bank Sampah Bebep berkisar Rp 3.000 per kilogram, ember gelas plastik Rp 3.500 perkilogram, ember plastik Rp 1.000-Rp 3.000 per kilogram, dan kantong plastik berkisar Rp 300-Rp 1.500 per kilogram.

Sejauh ini, kata Nenah, nasabah Bank Sampah Bebep baru mencapai 76 orang. Artinya, baru 10 persen warga yang terlibat menjadi nasabah Bank Sampah Bebep.

"Meskipun begitu, kami terus berupaya menargetkan yang lebih setiap harinya," ujar dia.

Selama dua tahun tabungan nasabah di Bank Sampah Bebep belum ada yang mencapai Rp 1 juta, meski begitu rata-rata tabungan nasabah sudah bisa dikategorikan baik.

"Ya sekitar Rp 200.000 sampai Rp 400.000 ada. Ini kan menabungnya enggak besar, terus kita bagikan setahun dua kali, tapi lumayan bisa membantu warga untuk kegiatan di rumahnya," tambah dia.

Selain sudah mulai mengantarkan sendiri sampah ke Bank Sampah Bebep, para nasabah juga sudah membiasakan diri untuk mengantre.

Proses

proses pengelolaan sampah di Bank Sampah Bersinar (BSB) dilakukan setelah menerima sampah-sampah dari Bank Sampah Unit di beberapa titik di Kota BandungKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah proses pengelolaan sampah di Bank Sampah Bersinar (BSB) dilakukan setelah menerima sampah-sampah dari Bank Sampah Unit di beberapa titik di Kota Bandung
Lalu, bagaimana alur proses penyaringan sampah di Bank Sampah Bebep?

Mulanya, sampah yang dibawa warga akan dicek oleh pengelola. Pengecekan, tersebut bertujuan untuk melihat jenis sampah yang dibawa para nasabah.

Setelah itu, nasabah mengantre untuk menimbang sampah yang dibawanya.

Para nasabah meletakan sampah yang dibawanya ke mesin penimbang. Kemudian mereka menyerahkan buku tabungan untuk dicatat jenis sampah yang dibawa beserta harganya.

Usai nasabah mengumpulkan sampah, pengelola tak langsung memilah sampah dari nasabah.

Mereka akan menunggu beberapa jam hingga betul-betul tak ada lagi nasabah yang datang.

"Dari ke 76 itu kan enggak semua datang secara serentak, jadi mesti ditunggu," tambah dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com