Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SD di Tasikmalaya Terganggu Bau Sampah Saat Belajar, Terpaksa Pindah ke Mushala

Kompas.com - 21/02/2023, 12:23 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Murid dan guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terganggu proses belajar mengajarnya oleh bau sampah menyengat yang menumpuk di depan sekolah.

Mereka terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) pindah ke ruangan Mushala karena saat berada di kelasnya masing-masing terganggu bau sampah.

Selama ini, di depan sekolah tersebut terdapat tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang selama bertahun-tahun diprotes pihak sekolah.

Baca juga: Ada 113 Kasus DBD di Sumbawa, Dinkes Soroti Kebiasaan Warga Buang Sampah Sembarangan

Pasalnya, jika sampah menumpuk di TPS dan belum diangkut armada ke tempat pembuangan akhir (TPA) membuat bai menyengat ke dalam sekolah ganggu proses KBM.

"Selama ini permasalahan sampah gara-gara di depan sekolah ada TPS sebetulnya sudah lama. Namun, selama ini Pemkot Tasikmalaya tak memberikan jalan keluarnya seperti apa. Kami sudah beberapa kali audiensi dengan Dinas LH, warga dan guru tapi tidak ada tanggapan terus dipindahkan," jelas salahsatu guru SDN Argasari, Jenal Ismail kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Murid SDN Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, selama ini proses KBM-nya terganggu bau sampah menyengat sampai pindah ruangan ke Mushala, Selasa (21/2/2023).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Murid SDN Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, selama ini proses KBM-nya terganggu bau sampah menyengat sampai pindah ruangan ke Mushala, Selasa (21/2/2023).

Jenal menambahkan, selama ini para siswanya selalu menutup hidung saat menjalani proses KBM di kelas akibat bau sampah tembus masker.

Sampai akhirnya para siswa mengeluh dan ingin pindah kelas belajar sampai memilih mushala sekolah yang jaraknya agak jauh dari tempat penumpukan sampah.

"Beberapa permasalahan terjadi terutama para anak didiknya ingin pindah kelas dan sebagian keluar dari ruang kelas hingga menjauhi ruang kelas. Apalagi kalau hujan bau sampahnya semakin menyengat," tambahnya.

Baca juga: Sukses Kelola Sampah, Banyak Negara Diklaim Belajar Pengelolaan Sampah dari Banyumas

Sementara itu, Nazwa (10), siswa kelas V SDN Argasari Kota Tasikmalaya, mengaku sudah bertahun-tahun dirinya mengikuti pelajaran terganggu bau sampah menyengat.

Namun, kali ini baunya semakin parah karena tumpukan sampah di TPS itu banyak dan musim hujan.

"Saya hanya minta saat belajar tak diganggu oleh bau sampah. Saya minta keadilan ke Pak Wali Kota Tasikmalaya, saya ingin seperti sekolah lainnya, belajar itu tak ada bau sampah. Itu saja kami mah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com