Jika sebelumnya di pinggir jalan, Eben berjualan cireng mulai 19.00 WIB hingga 05.00 WIB. Kini Eben berjualan di rumah hingga 24 jam.
Melimpahnya orderan memaksa Eben untuk menambah jumlah pegawai dari hanya dua orang menjadi 12 orang bergantian menyiapkan pesanan cireng selama 24 jam.
"Kalau masak isiannya tetap saya sama istri karena saya mau jaga kualitas, rasanya harus sama enggak boleh berubah," tuturnya.
Baca juga: 8 Kuliner Legendaris Bandung, Ada Mie Kocok Persib dan Cireng Cipaganti
Meningkatnya orderan tentu saja meningkatkan pendapatan Eben.
Saat berjualan di pinggir Jalan Ciumbuleuit, satu hari cireng yang terjual maksimal 300 sampai 400 biji per hari.
Setelah viral di media sosial, bapak tiga anak ini mampu menjual tidak kurang dari 5.000 biji cireng isi per hari.
"Kalau omzet, ini rejeki yang tidak terduga dari Allah. Pertama viral sampai sampai Rp 3 juta sehari, kemudian naik Rp 5 juta per hari sampai pernah dalam satu minggu itu bisa Rp 15 juta per hari. Tapi sekarang mulai normal lagi Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per hari," ungkapnya.
Belakangan, di tengah viralnya Cireng Eben, ada sejumlah pihak yang menjual cireng isi serupa mengatasnamakan Cireng Racing yang memang sempat menjadi julukan dari para pembeli.
Baca juga: Cerita Kakek Cireng Bangun Rumah Bawah Tanah Seorang Diri
Namun, Eben tidak mau ambil pusing. Menurut dia, Tuhan sudah mengatur rezeki masing-masing manusia.
"Saya mah biarin saja kalau ada yang ngaku-ngaku. Rejeki sudah ada yang atur. Cuma untuk saat ini Cireng Eben tidak buka cabang dimana-mana. Kalau racing itu cuma julukan dari pembeli karena saya waktu jualannya masih di Toko Buku Idola kalau bikin cireng ngebut. Kalau nama tetap, Cireng Eben," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.