Apalagi saat memasuki bulan suci Ramadhan dan musim Lebaran. Elianti mengaku kerap bersiap karena sudah beberapa kali Ramadhan dan Lebaran kerap turun hujan.
"Bulan puasa tahun ini juga kita babanjiran, seminggu pas bulan puasa, terus dua hari Lebaran juga kayak gini," ujarnya.
Adanya pembangunan seperti kolam retensi di Andir, dan floodway dirasa percuma. Pasalnya, hingga detik ini, banjir masih terus berdatangan.
Ditambah warga Kampung Cijagra, lama sekali tidak memiliki tempat penampungan.
Baca juga: 189 Rumah di Karawang Terendam Banjir hingga 1,5 Meter akibat Sungai Citarum dan Cibeet Meluap
Kalaupun ada, tidak mungkin menampung, karena jumlah KK yang terdampak cukup banyak.
"Jadi kolam retensi yang di Andir enggak ngaruh sama sekali. Penampungan ada di taman, tapi kita mikir enggak mungkin ketampung," terang dia.
Saat ini, pihaknya hanya berharap banjir segera surut lantaran mengganggu aktivitasnya.
Terkait uluran tangan dari pemerintah, pihaknya hanya memasrahkan pada keadaan.
Baca juga: Kabupaten Bandung Diterjang Banjir Bandang Luapan Anak Sungai Citarum
Kendati begitu, bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupa makanan ringan, obat-obatan anak, serta makanan berat sudah diterimanya. Akan tetapi, kata dia, tidak dengan solusi.
"Kalau surut emang cepet, tapi kalau di sini di rumah saya ya lama bisa sapai dua hari. Tapi kalau hujan ya gini lagi kayak diisi ulang, saya takut, takit kayak tahun 2015 sampai hampir ke atap rumah banjirnya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.