Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi dan Keberadaan Bahar bin Smith Usai Ditembak OTK di Bogor

Kompas.com, 15 Mei 2023, 18:38 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pendakwah Bahar bin Smith ditembak orang tak dikenal (OTK) di sekitar kawasan Pusbang SDM Aparatur Perhubungan Kementerian Perhubungan, Desa Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023) pukul 20.32 WIB.

Kini, kondisi kesehatan Bahar bin Smith sudah mulai membaik dan bisa diajak berkomunikasi.

"Kondisi Habib Bahar baik, masih bisa komunikasi. Sekarang beliau di suatu tempat biar aman," ujar Kuasa hukum Bahar, Ichwan Tuankotta kepada wartawan, Senin (15/5/2023).

Baca juga: 3 Tembakan Mengarah ke Bahar bin Smith, 2 Mengenai Perut

Selepas insiden itu, Bahar langsung ke Rumah Sakit Dompet Dhuafa untuk diberi perawatan lebih lanjut. 

Saat ini, Bahar sudah dibawa ke suatu rumah untuk beristirahat usai peristiwa penambakan itu.

Bahar bin Smith saat tiba di Masjid At-Tin, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2022). Dirinya hadir dalam acara reuni 212 dengan pengawalan yang ketat.KOMPAS.com/JOY ANDRE T Bahar bin Smith saat tiba di Masjid At-Tin, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2022). Dirinya hadir dalam acara reuni 212 dengan pengawalan yang ketat.

Langkah ke depannya, Ichwan meminta polisi untuk segera mengungkap siapa penembak Bahar bin Smith.

"Kita berharap polisi usut dan ungkap siapa pelaku penembakan ini. Jangan sampai seperti teror kepala anjing di ponpes itu, kan itu juga belum terungkap," tegasnya.

Baca juga: Soal Penembakan Bahar bin Smith, Polisi Gelar Olah TKP, Apa Hasilnya?

Kompas.com coba mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin milik Bahar bin Smith.

Lokasi penembakan itu ternyata dekat dengan pesantren tersebut. Jaraknya hanya tiga kilometer.

Lokasi pesantren ini berada masuk wilayah pedesaan dan jalan aspal pun tak merata banyak semak belukar dan jalan berbatu.

Kondisi terkini Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin milik Bahar bin Smith, terpantau masih diisi kegiatan oleh para santri usai terjadi dugaan penembakan oleh orang tak dikenal di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/5/2023).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kondisi terkini Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin milik Bahar bin Smith, terpantau masih diisi kegiatan oleh para santri usai terjadi dugaan penembakan oleh orang tak dikenal di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/5/2023).
Di lokasi, terpantau ponpes tersebut sedang menggelar sebuah acara. Santri juga masih tampak berkegiatan di pesantren tersebut. 

Para santri beraktivitas mengikuti kegiatan mengaji dan sebagian bertugas berjaga di pos pintu masuk pesantren. 

Kompas.com kemudian menanyakan perihal penembakan yang menimpa pimpinan pesantren alias Bahar bin Smith. Apakah dirawat atau ada di pesantren.

Baca juga: Menelusuri Lokasi Penembakan Bahar bin Smith di Bogor dan Kondisi Ponpes Pasca-kejadian

Santri yang enggan menyebutkan namanya itu menyebut bahwa Bahar sampai saat ini dalam kondisi sehat dan berada di dalam. 

"(Beliau ditembak dan dirawat di rumah sakit) ada kok di dalam," kata santri yang berjaga di pos keamanan pesantren.

Ia mengaku kegiatan belajar mengajar masih aktif usai kejadian tersebut. 

Kompas.com meminta agar bisa masuk dan mendokumentasikan kegiatan di dalam pesantren.

Baca juga: Bahar bin Smith Diduga Ditembak OTK Saat Periksa Kap Mobilnya, Polisi Tunggu Hasil Visum

Namun, santri itu tidak mengizinkan karena ada kegiatan belajar mengajar dan mengaji.

"Lagi ada kegiatan ngaji di dalam. Santri masih aktif dan tidak terjadi apa-apa," ujar santri tersebut. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau