Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbakarnya TPA Sarimukti dan Nestapa Ratusan Warga Alami ISPA

Kompas.com - 28/08/2023, 04:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

"Waktu itu kan damkar (pemadam kebakaran) juga nonstop (bekerja) sampai malam karena api sudah mendekat tangki BBM,” ungkap Mimin dengan nada tegang.

Baca juga: Ridwan Kamil: 200 Warga Kena ISPA Imbas Kebakaran TPA Sarimukti

Mimin menyaksikan bagaimana suami dan pekerja TPK Sarimukti sibuk berusaha mengamankan tangki BBM dari risiko terbakar.

Mereka menelepon Pertamina unruk membantu memindahkan isi BBM di tangki yang saat itu dalam kondisi penuh.

“Kan itu tangki BBM itu penuh buat alat berat. Pertamina ditelepon. (BBM) diangkutin dulu sama mobil Pertamina. Oli, spare part, segala macam dari gudang dipindahin, soalnya takut kebakar. Alhamdulillah selamat,” ucapnya lega.

Soal penyebab kebakaran

Pihak berwajib masih belum memastikan kronologis dan penyebab kebakaran.

Meski muncul beragam dugaan pemicu kebakaran, mulai dari puntung rokok hingga gas metan.

Salah satu warga, Heri menduga, kebakaran dipicu gas metan yang tidak teralirkan dengan baik.

Biasanya, kata dia, di areal sampah itu dipasang beberapa cerobong atau pipa yang berfungsi mengalirkan gas metan.

Namun sekitar enam bulan ke belakang ini, Heri mengaku tidak melihatnya.

Baca juga: Cerita Balita yang Dilarikan ke RS Setelah 6 Hari Menghirup Asap dari TPA Sarimukti

“Tadinya ada, jadi enggak ada. Paralon itu untuk mengeluarkan gas metannya. Waktu tahun kemarin juga, kalau masih ada paralon itu, api keluar melalui paralon."

"Kalau dari puntung rokok, operator dan pemulung juga merokok, gak ada kejadian (kabakaran),” tutur Heri.

Akan tetapi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim kebakaran tersebut merupakan dampak kemarau yang saat ini sedang terjadi.

Sebab, kebarakan serupa tak hanya dialami di Bandung Barat saja, tapi di sejumlah wilayah lain di Jawa Barat.

“Tercatat di hari ini ada kebakaran walaupun kecil di TPA di Garut, Bekasi, Purwakarta, dan Subang,” ucap Emil, nama panggilan Ridwan Kamil, usai melakukan pantauan kebakaran di udara, Jumat (25/8/2023).

Sebelumnya, Emil dan Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan sempat menuliskan di akun media sosialnya bahwa puntung rokok yang dibuang sembarangan adalah penyebab kebakaran TPA Sarimukti. Namun pernyataannya itu kemudian dianulir.

“Per hari ini kita belum 100 persen menyakini, tapi dari laporan di awal hari kelihatannya ada insiden itu, tapi secara ilmiahnya kami butuh waktu untuk membuktikannya,” sebutnya.

Status darurat bencana

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (25/8/2203).KOMPAS.com/Bagus Puji Panuntun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (25/8/2203).

Kebakaran TPA Sarimukti berdampak pada kurang lebih 120.000 jiwa warga di sekitarnya.

Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan telah menetapkan status Tanggap Darurat atas kebakaran TPA Sarimukti terhitung sejak Selasa (22/08) hingga Senin (11/09).

Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menurut Emil, telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani warga yang terdampak, baik secara kesehatan maupun ekonomi.

“Kita akan memberikan bantuan berupa sembako kepada mayoritas warga yang terdampak dan kebutuhan-kebutuhan lainnya."

"Dapur umum juga untuk hampir 500an warga terdampak dan relawan sudah kita siapkan hari ini,” kata Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Pemprov Jabar Siapkan TPA Darurat Imbas Kebakaran Sarimukti

Lebih lanjut Emil menyatakan pihaknya akan segera membuka tempat pembuangan sampah sementara bagi warga di empat kabupaten kota, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi, yang pembuangan sampahnya terganggu karena kebakaran di TPA Sarimukti.

Dia mengatakan pemerintah saat ini sedang berupaya membuka akses jalannya dan akan diperlukan waktu dua hari.

“Jadi selama dua hari kepada kota kabupaten terdampak mohon menyesuaikan sambil paling cepat Minggu (27/8/2023) paling telat Senin (28/8/2023) pagi bisa membuang sampah secara normal dan berharap Minggu atau Senin 100 persen penanggulangan sampah sudah beres,” janji Emil.

Sementara mengenai penanganan kebakaran lebih lanjut, Emil menyatakan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk BMKG untuk mengupaykan rekayasa cuaca agar turun hujan, bila kondisinya telah memungkinkan.

“Jika memungkinkan kalau awannya sudah banyak, kita akan rekayasa cuaca melalui teknologi modifikasi cuaca,” pungkas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com