BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Tisna Umaran meminta masyarakat berperan aktif dalam penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Pernyataan ini berkaca pada kasus mutilasi yang dilakukan oleh ODGJ beberapa waktu lalu di Kabupaten Garut.
Baca juga: Mutilasi di Garut, Pelaku Potong Korban 12 Bagian lalu Ditawarkan ke Warga
Saat ini, Dinsos dan beberapa Dinas lainnya sudah melakukan langkah-langkah assessment saat ada laporan ditemukannya ODGJ di Kabupaten Bandung.
"Kita tahu kasus mutilasi kemarin di Garut turut menyita perhatian publik dan harus menjadi intropeksi kita semua."
"Jadi perlu ada peran dari pelbagai pihak juga dalam menangani ODGJ," kata Tisna saat ditemui, di Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/7/2024).
Meski pada kenyataannya, selalu ada dinamika dalam hal penanganan ODGJ, Tisna tetap menekankan komunikasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) satu dan yang lainnya, termasuk masyarakat.
Tisna menyinggung, ada juga peran serta Satpol PP, karena di jalanan tidak lepas dari K3 (ketertiban, kebersihan, keindahan).
Biasanya, setelah ada laporan dari Satpol PP maka pihak Dinsos akan melalukan assessment untuk menentukan apakah orang yang bersangkutan ODGJ atau tidak.
Baca juga: Diduga ODGJ, Pelaku Mutilasi di Garut Tetap Jadi Tersangka
"Betul, dalam penanganan di lapangan ada peran serta pihak-pihak terkait dan masyarakat."
"Pasti, kami akan melalukan assessment untuk menentukan orang yang ditemukan itu bukan ODGJ maka akan ditampung, untuk diberikan pembinaan," ungkap Tisna.
Biasanya, jika Dinsos melakukan assesment terkait ODGJ, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Namun, di masa assesment juga, pihaknya akan melakukan pencarian pihak keluarga ODGJ itu.
"Bagusnya memang ada perhatian versi keluarganya, sehingga kita bisa serahkan agar dirawat oleh keluarga yang bersangkutan,” tutur Tisna.
Tisna menegaskan, dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) termasuk ODGJ, memerlukan peran serta masyarakat.
Dengan adanya peran serta masyarakat, Tisna mengaku pihaknya sangat terbantu.
Baca juga: Kasus Mutilasi ODGJ di Garut, Pisau yang Digunakan Diduga Berasal dari Rumah Pandai Besi
Selain itu, adanya panti atau tempat rehabilitasi yang membantu dalam penanganan persoalan tersebut.
“Jadi kami harapkan juga peran serta masyarakat dalam penanganan masalah sosial juga ODGJ ini,” ujar Tisna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.