Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Optimistis Pasangan Asih Menang dalam Pilkada Jawa Barat meski Hasil Survei di Urutan Kedua

Kompas.com, 21 September 2024, 07:20 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis pasangan Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie bakal memenangkan Pilkada Jawa Barat 2024 meski hasil surveinya berada di urutan kedua.

Sebagai partai yang ikut mengusung pasangan tersebut, para kadernya akan bergerilya hingga ke akar rumput memperkenalkan visi dan misi Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie atau Asih.

Pada hasil survei Indikator yang dirilis September 2024, dari empat pasangan yang maju di Pilkada Jawa Barat, Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie berada di urutan kedua di bawah Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan.

Menanggapi hasil survei itu, Plt Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jabar Pepep Saepul mengatakan, akan menggerakkan mesin partai untuk memenangkan pasangan Asih dalam Pilkada Jawa Barat.

Baca juga: 4 Paslon Gubernur dan Wagub Penuhi Syarat Administratif Maju di Pilkada Jawa Barat 2024

Menurut dia, terlalu dini bila hasil survei dijadikan sebuah patokan kemenangan dalam kontestasi Pilkada serentak. Mengingat, tahapan Pilkada Jawa Barat saat ini baru akan memasuki penetapan pasangan calon.

"Itu menjadi tantangan tersendiri buat kami untuk lebih giat bekerja lebih aktif bersosialisasi dan tentunya lebih sering melakukan aktivasi jejaring," kata Pepep di kantornya, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (20/9/2024) malam.

Strategi khusus pun tengah dipersiapkan untuk memastikan ASIH bisa menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar. Meski begitu, ia enggan membocorkan gebrakan apa yang akan dilakukan nanti.

Pepep menerangkan, waktu masa kampanye yang relatif singkat ini akan dimanfaatkan koalisi ASIH sebaik mungkin dan efektif demi mendulang suara.

"Pasti ya (strategi). Dengan jarak yang begitu terbuka, dengan waktu yang singkat, tentu butuh kerja-kerja ekstra, strategi-strategi yang tepat, dan tentu akan dibicarakan antara seluruh partai koalisi dengan calon," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar para kader dan simpatisan PPP yang ada di daerah agar mengerahkan seluruh tenaganya agar target memenangkan Pilkada Jawa Barat tercapai.

"PPP Jawa Barat siap all out, insyaallah all out," kata Pepep.

Sementara itu bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie berharap kerja sama tiga partai pengusung yakni PKS, Nasdem dan PPP bisa membuahkan hasil yang gemilang dalam Pilkada Jawa Barat 2024.

Baca juga: Pasangan Asih Gaet Milenial lewat Baraya Muda pada Pilkada Jawa Barat

Tentunya, kata dia, kemenangan adalah target utama dalam kontestasi pemilihan kepala daerah tahun ini. 

"Saya kira untuk kita bisa menang, alangkah baiknya kita mengoptimalkan pertama kekuatan dari masing-masing dan juga kolaborasi antarpartai, antarpihak," ucap dia.

"Jadi ini kan menjadi satu tim sehingga kita bisa berfungsi secara harmonis dan kita punya tujuan yang semuanya sama dan insyaallah capai tujuan bersama," tambahnya.

Ada empat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju dalam Pilkada Jawa Barat.

Mereka adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau