Farhan-Erwin: nomor urut 3 melambangkan Tri Tangtu
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin, mengartikan nomor urut 3 sebagai simbol falsafah kehidupan masyarakat Sunda, yaitu Tri Tangtu.
“Tri Tangtu adalah sistem pemerintahan tradisional di tatar Sunda yang terdiri dari Rama dan Resi, yaitu hormat, memuliakan, dan menjaga orang tua serta guru. Selain itu, Ratu, yaitu amanah, menjalankan fungsi pemerintahan yang merawat Bandung beserta isinya,” ujar Farhan.
Farhan melanjutkan, saat menyusun program Bandung Utama sebagai visi misi, mereka melalui tiga proses.
"Kami melalui tiga tahapan proses. Pertama, memperhatikan apa yang sudah dilakukan pemimpin Bandung di masa lalu. Kedua, melihat situasi Bandung saat ini. Ketiga, memroyeksikan apa yang harus kami siapkan untuk Bandung di masa depan. Tiga proses ini sangat penting,” tegasnya.
Baca juga: Konser Sheila On 7 di Bandung Pindah Venue Dua Kali, Promotor Minta Maaf
Erwin, calon wakil wali kota Bandung, menambahkan bahwa angka 3 melambangkan kelengkapan dan kebaikan.
"Itu sebabnya saat berwudhu, kita menyempurnakannya dengan melakukan basuhan sebanyak tiga kali. Semoga angka tiga ini membawa kebaikan dan keutamaan bagi pasangan Farhan-Erwin," ujar Erwin.
Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem: empat harus bermanfaat
Calon wali kota dan wakil wali kota Bandung, Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Masoem, memaknai nomor urut 4 dengan ungkapan bahasa Sunda, "mun opat kudu mangpaat" (ketika empat mesti bermanfaat).
Arfi menjelaskan, ungkapan ini selaras dengan semangatnya bersama Yena ketika memutuskan maju di Pilkada Kota Bandung.
"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain. Itu yang mendasari semangat kami maju. Hakikat semangat ini sejalan dengan 'mun opat kudu mangpaat'," ucap Arfi.
Ia juga mengungkapkan muatan historis dari nomor urut 4. Arfi merasa sangat menjiwai nomor ini.
Pasalnya, 4 adalah nomor urut Ridwan Kamil dan Oded pada saat memenangkan Pilkada Kota Bandung tahun 2013, di mana ia turut berperan dalam proses kampanye.
"Nomor 4, kahatean pisan (sangat menjiwai). Pertama kali berurusan dengan Pemilihan Kepala Daerah bersama pasangan Kang Emil (Ridwan Kamil) dan Mang Oded (almarhum Oded M Danial) pada 2013. Saat itu, nomor urut Kang Emil dan Mang Oded juga 4. Hasilnya, menang. Insyaallah, kami akan mengulangi kemenangan pada nomor 4 di Pilkada Kota Bandung kali ini," ujarnya.
Arfi berharap, Pilkada Kota Bandung kali ini berjalan kondusif, damai, dan fokus pada gagasan.
"Analoginya seperti bertanding bulu tangkis atau pingpong. Ketika menjumpai lawan hebat, kami semakin terasah. Sementara itu, bermusuhan cenderung menjatuhkan lawan. Kontestasi di Pilkada Kota Bandung bukan untuk bermusuhan," tandas Arfi.
Baca juga: Ditetapkan KPU, Ini Daftar 4 Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung
Calon wakil wali kota Bandung, Yena Iskandar Masoem, menambahkan bahwa sebagai satu-satunya perempuan dalam kontestasi Pilkada, dirinya berjanji akan menjadi ibu untuk warga Kota Bandung.
Ia menjelaskan, Bandung berasal dari kata "ngaBandungan Banda Indung", di mana "indung" berarti ibu. Ini menandakan bahwa Bandung membutuhkan sosok perempuan.
"Ibu-ibu sepakat bahwa ketika ada anak yang tidak bisa sekolah, kita tidak akan tega. Ketika ada anak yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan, kita akan bersedih. Ketika harga sembako melambung tinggi, ibu-ibu pun akan menjerit. Maka, 60 hari ke depan, izinkan saya dengan Kang Arfi berkunjung ke 30 kecamatan di Kota Bandung. Saya akan mendekati semua warga di Kota Bandung. Mohon doa restu dari semua warga Kota Bandung," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang