Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tas Bordir Tasikmalaya Tembus Pasar Amerika, Afrika, dan Eropa

Kompas.com, 30 September 2024, 14:03 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com-Produksi tas bordir asal Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan merek Tara Indonesia kini telah menembus pasar internasional, termasuk Amerika, Eropa, dan Afrika.

Tas berbahan kulit dari industri rumahan ini dihiasi dengan motif bordir modern khas Tasikmalaya, yang tetap diproduksi secara manual tanpa menggunakan mesin industri besar.

Tara Indonesia, yang dimiliki oleh Nia Husniati, seorang pengusaha muda asal Tasikmalaya, telah menjadi salah satu tren fashion di kalangan milenial dan sosialita muda.

Nia, bersama suaminya, memulai usaha ini setelah lulus kuliah, dan kini bisnis rumahan mereka telah diakui secara global.

Baca juga: Bermodal Rp 280.000, Basreng Sultan Tembus Pasar Korsel dan Thailand

Nia sering berpartisipasi dalam pameran besar yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia (BI), yang menjadikan usaha Nia sebagai salah satu binaan mereka.

Salah satu pameran terbaru yang diikuti Tara Indonesia adalah Muslim Fair 2024 yang diselenggarakan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) di Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, pada Minggu (29/9/2024).

"Saya sangat bangga dengan adanya Muslim Fair di Tasikmalaya. Meskipun saya sering mengikuti pameran di berbagai tempat, saya tak akan melewatkan kesempatan untuk ikut serta di pameran yang diadakan di kota sendiri," ujar Nia di stand pamerannya, Senin (30/9/2024).

Tara Bag Indonesia brand tas bordir ciri khas Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, saat di pameran Muslim Fair 2024 Kota Tasikmalaya di Plaza Asia, Minggu (29/9/2024) malam.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Tara Bag Indonesia brand tas bordir ciri khas Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, saat di pameran Muslim Fair 2024 Kota Tasikmalaya di Plaza Asia, Minggu (29/9/2024) malam.

Nia menjelaskan, tas bordir Tara Bag memiliki keunikan dan elegansi tersendiri, dengan target pasar kalangan menengah ke atas.

"Harga dompet kami mulai dari Rp 250.000 hingga tas yang dijual seharga Rp 1,3 juta, semuanya dibuat secara manual di rumah," jelas Nia.

Ia juga mengungkapkan produk tas Tara Bag sudah dijual secara online hingga ke Amerika, Eropa, Afrika, dan beberapa negara Asia. Bahkan, Tara Bag pernah dipesan oleh desainer Amerika untuk acara fashion internasional.

Baca juga: Cerita Kopi Worcas Asal Riau Bertahan sejak 1935 hingga Tembus Pasar Asia

Ketua Panitia Muslim Fair 2024, Dedi Riswandi, menyatakan antusiasme pengunjung sangat tinggi selama pameran tiga hari tersebut.

Dari target awal 5.000 pengunjung, hingga hari terakhir pameran telah tercatat 16.200 pengunjung.

"Sebagian besar peserta pameran berasal dari sektor fashion muslim, travel umroh, dan kuliner, dengan sekitar 85 persen eksibitor berasal dari Tasikmalaya," kata Dedi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau