Di sana, dia dan temannya dijemput oleh Govin menuju lokasi tempat bekerja yang dijanjikan.
"Pergi tanggal 1 Desember, nyampe Bangka Belitung itu tanggal 2 Desember," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Yogyakarta Alami Luka Parah
Sesampainya di lokasi yang dijanjikan, ternyata tempat bekerja yang ditawarkan bukanlah kafe atau restoran.
Namun, sebuah lokasi untuk menjual bir. Di sana Amel diminta untuk menjual bir per-botol dengan keuntungan Rp 10.000 per-botol.
Dia mengaku sempat bertanya-tanya, mengapa pekerjaannya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Namun, karena dorongan untuk mendapatkan uang lebih membuatnya tetap bertahan di lokasi tersebut.
Baca juga: 10.000 Buruh Sritex Bakal Keliling 4 Kementerian di Jakarta Sampaikan Aspirasi, Biaya Patungan
Saat itu, Amel tak mungkin berbicara jujur kepada keluarga, lantaran pihak keluarga mengetahui Amel bekerja di Jakarta sebagai asisten rumah tangga (ART).
"Kalau keluarga tahu saya kerja di lokasi kaya gitu pasti enggak diizinkan," kata dia.
Jika ingin mendapatkan uang lebih, Amel diwajibkan untuk mencari tamu sendiri. Biasanya, untuk mendapatkan tamu dirinya diwajibkan memiliki aplikasi kencan.
Baca juga: Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak Treadmill dan Jendela Hanya 60 Cm
Selain itu, setelah mendapatkan tamu, dirinya diharuskan menemani tamu untuk bernyanyi.
"Saya juga diwajibkan untuk minum, padahal saya enggak suka, itu sampai saya udah bilang gak kuat juga terus dipaksa, dicekokin, sampai pingsan," bebernya.
"Padahal, perjanjian awal juga itu enggak harus minum, cuma untuk nemenin tamu nyanyi misalnya. Tapi ternyata harus wajib minum malah harus kuat minum karena kita kan targetnya jual per botol," katanya.
Baca juga: Asal-usul Es Moni yang Tren di Demak, Ternyata dari Arak Tradisional Grobogan
Mengetahui dirinya akan dijadikan sebagai PSK, Amel menolak untuk kembali menemani tamu. Namun, hal itu memiliki konsekuensi.
Selama di sana, Amel hanya disuguhi makan mi instan. Jika ingin membeli makanan di luar mi instan, ia harus membeli sendiri.
Tak sampai disitu, selama dua pekan di sana, Amel hanya mendapatkan uang Rp 130.000 hasil menjual bir tanpa melayani tamu.
Baca juga: Batalkan Booking PSK, Pria Hidung Belang di Makassar Dikeroyok hingga Babak Belur
Bahkan, jika ingin pulang, dia harus membayar uang ganti rugi sebesar Rp 9.000.000.