Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tasikmalaya Darurat Kriminal Geng Motor, Pelajar Jadi Korban Tewas Dikeroyok

Kompas.com, 13 Januari 2025, 23:27 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, darurat aksi kriminal sadis geng motor yang menyebabkan korban tewas seorang pelajar di Jalan Wasita Kusuma, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Minggu (12/1/2025).

Sebelumnya, korban akibat amukan geng motor yang meresahkan telah menimpa beberapa pengendara di Kota Tasikmalaya.

Kali ini, korban menimpa Yoga, seorang pelajar SMK warga Desa Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, sampai meninggal di tempat.

Bukan hanya itu, dua rekan Yoga pun mengalami luka-luka akibat dikeroyok puluhan geng motor.

Baca juga: Geng Motor Serang Warung Kopi di Makassar dengan Busur Panah, Bawa Kabur Gitar

Puluhan geng motor tersebut melaju dari arah Jalan Mangin-Mangkubumi ke arah Terminal Indihiang lewat tengah malam.

"Saya menyaksikan sendiri puluhan geng motor itu melewati Jalan Mangin ke arah Terminal Indihiang. Eh, pagi harinya dapat kabar di dekat terminal ada korban tewas dikeroyok geng motor," jelas Rizki (36), salah seorang warga Jalan Mangin, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (13/1/2025).

Pada Sabtu (11/1/2025) malam, Rizki bersama pemuda setempat berhasil mengusir geng motor menggunakan bambu panjang di sekitar Jalan Mangin.

Rupanya, geng motor kembali lagi pada Minggu (12/1/2025) dini hari melewati Jalan Mangin-Mangkubumi dengan meraung-raungkan knalpot bisingnya dengan jumlah yang semakin banyak.

Baca juga: 24 Anggota Geng Motor di Asahan Ditangkap karena Tawuran dan Buat Onar

"Saat lewat tengah malam, kami sudah pada pulang saat mereka kembali lagi. Kalau kami sebut itu geng motor sadis, kalau ada yang paksa bilang itu kawanan bermotor silakan, kami warga sebut geng motor. Rupanya kejadian korbannya di Indihiang," ucap Rizki.

Hal yang sama diungkapkan Rinrin (39), yang mengaku Jalan Mangin menuju ke Indihiang dan sebaliknya kerap dijadikan konvoi geng motor mencari korban untuk dikeroyok.

Bahkan, dua pekan lalu, Rinrin bersama rekannya berhasil menghalau motor yang ugal-ugalan dengan knalpot bising sampai kabur.

Rupanya, kebiasaan mereka kembali lagi dengan jumlah yang banyak untuk menantang dan membuat keributan.

"Waktu itu juga pernah, saya dan rekan berhasil usir. Lalu datang ketuanya menenteng pistol dan menantang kami. Enggak tahu itu pistol beneran atau tidak? Kami pun akhirnya takut. Makanya, warga geram dengan ulah geng motor meresahkan seperti itu," ujar dia.

Baca juga: Bentrokan Geng Motor di Asahan Sumut, 2 Remaja Ditangkap

Kepala Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Haji Iwan, membenarkan adanya pelajar tewas diduga akibat pengeroyokan.

Meskipun awalnya diduga akibat kecelakaan lalu lintas, setelah penyelidikan awal, terdapat dugaan adanya pengeroyokan.

"Awalnya kami menerima laporan kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 04.15 WIB," kata Kepala Polsek Indihiang, Kompol Haji Iwan, Senin (13/1/2025).

"Petugas langsung membawa korban ke rumah sakit. Namun, setelah olah TKP awal, kami menemukan indikasi lain yang mengarah pada tindak pidana pengeroyokan," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau