Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Damkar di Bandung, Tangani "Piercing" Tersangkut dan Kepala Masuk Kaleng

Kompas.com, 21 Januari 2025, 20:40 WIB
Agie Permadi,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tak hanya berhadapan dengan "si jago merah".

Para pemadam juga harus melakukan misi penyelamatan yang berasal dari laporan unik dan nyeleneh.

Beberapa waktu lalu, petugas Diskar PB mendapatkan laporan mengenai anak yang kepala tersangkut di dalam kaleng.

Peristiwa ini berawal dari insiden iseng ketika sang adik, yang berusia satu tahun, bermain dengan kaleng.

Baca juga: Operasi Damkar di Ciamis, dari Lepaskan Cincin hingga Usir Bancet di Kamar Mandi...

“Kaleng itu terus dipukul sehingga mengakibatkan kepala adiknya terjebak. Orang tua yang panik langsung membawanya ke sini untuk meminta bantuan,” ungkap Encep Iman, Danru Diskar PB Kota Bandung.

Dalam situasi darurat tersebut, tim Diskar PB bertindak cepat dengan menggunakan grinder kecil untuk memotong kaleng dan melepaskan anak tersebut.

“Kita tangani hati-hati, alhamdulillah Allah mudahkan dan penanganan tidak butuh waktu lama, hanya 5 menit kalengnya berhasil dilepas,” tambah Encep.

Pengalaman penyelamatan unik

Pengalaman unik tidak berhenti di situ.

Encep juga menceritakan penyelamatan seorang gadis yang jarinya tersangkut di lubang kursi.

“Itu cukup menguras waktu karena kursinya terbuat dari besi yang tebal. Kami menggunakan mini grinder, dan prosesnya membutuhkan waktu hingga 50 menit,” ujarnya.

Cerita lain datang dari seorang perempuan dengan piercing di hidung yang terjebak di kursi.

Baca juga: Kisah Petugas Damkar Pekanbaru, Disuruh Ibu-ibu untuk Menangkap Setan

“Sebenarnya, banyak permintaan bantuan yang aneh-aneh dari masyarakat ke Damkar. Saking banyaknya, kami jadi lupa apa saja,” kata Encep menambahkan.

Meski merasa senang dapat membantu banyak orang, Encep juga menyayangkan kejadian-kejadian yang seharusnya bisa dihindari.

"Seharusnya kejadian seperti ini tidak perlu terjadi. Tapi, kok bisa ya itu tangan masuk ke kursi?" ungkapnya dengan nada heran.

Penanganan Serangga dan Hewan

Danru DiskarPB Kota Bandung, Encep Irman dan Kasi Penyelamatan Diskar PB john Erwin saat ditemui di Markas Diskap PB Kota Bandung, selasa (21/1/2024)KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Danru DiskarPB Kota Bandung, Encep Irman dan Kasi Penyelamatan Diskar PB john Erwin saat ditemui di Markas Diskap PB Kota Bandung, selasa (21/1/2024)
Diskar PB tidak hanya menangani kasus manusia, tetapi juga banyak laporan terkait sarang tawon.

“Laporan terkait sarang tawon adalah yang paling banyak, baru di bulan ini saja sudah ada ratusan laporan,” jelas Encep.

Ia mengakui bahwa timnya sering kesulitan untuk menangani semua laporan karena terbatasnya sumber daya manusia dan banyaknya situasi darurat yang harus ditangani secara bersamaan.

Baca juga: Kisah Heroik Petugas Damkar Pekanbaru Selamatkan Anak TK yang Kepalanya Terjepit Terali

“Mohon maaf kepada warga, penanganan sarang tawon tidak bisa ditangani semua karena ada waiting list. Kami bekerja berdasarkan prioritas,” jelasnya.

Selain tawon, laporan mengenai ular juga cukup banyak.

Encep mengatakan bahwa selama bertugas, ia baru menemukan tiga jenis ular berbisa di Kota Bandung.

Permintaan Bantuan Nyeleneh

Tidak jarang, Diskar PB menerima laporan yang terkesan lucu, seperti permintaan seorang mahasiswa untuk mengusir kecoa dari klosetnya.

“Sempat ada telepon dari mahasiswa yang mengatakan bahwa toilet-nya banyak keluar kecoa. Dia minta bantuan untuk solusi,” kenang anggota Diskar PB lainnya, Asep.

Baca juga: Kebakaran Hebat di Pulau Masalembu, Sumenep: Api Sulit Dipadamkan karena Tak Ada Damkar

“Untuk kasus kecoa, kami memberikan panduan melalui telepon dan menyarankan untuk membersihkannya sendiri,” tambahnya.

Meskipun demikian, mereka tetap mempertimbangkan situasi kedaruratan dan merespons laporan yang dianggap berbahaya.

Tingkat Keselamatan Harus Ditingkatkan

Asep berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam tindakan sehari-hari.

“Suatu kebanggaan bagi kami ketika warga mempercayai Diskar PB dalam penanganan laporan-laporan yang ada. Namun, kami juga mengimbau agar masyarakat lebih waspada, jangan sampai tindakan iseng berujung pada penyelamatan,” katanya.

John Erwin, Kasi Penyelamatan Diskar PB, menambahkan bahwa sepanjang tahun 2024, mereka telah melakukan 1.666 penanganan penyelematan nonkebakaran, dengan angka yang meningkat pesat di awal tahun 2025.

Baca juga: Saat Damkar Karawang Dapat Permintaan Bangunkan Pacar dan Tempat Curhat Pelamar Kerja...

"Rata-rata kami menangani rescue hewan, manusia, kecelakaan lalu lintas, hingga pohon tumbang," ujarnya.

Sementara itu, penyelamatan anak yang kepalanya tersangkut kaleng adalah salah satu pengalaman yang paling berkesan baginya.

“Banyak pengalaman unik yang kami dapatkan selama bertugas, namun ada kalanya itu membuat kami merenung betapa pentingnya keselamatan dan pencegahan bagi masyarakat,” tutup John.

Dengan dedikasi dan semangat untuk melayani, Diskar PB Kota Bandung terus berusaha memberikan yang terbaik bagi warganya, meski harus menghadapi tantangan unik dalam penanganan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau