Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita di Bandung Tewas di Tangan Pacarnya dalam Kondisi Mengandung 4 Bulan

Kompas.com, 19 Februari 2025, 12:52 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - NA (27), seorang wanita berprofesi sebagai pegawai salon, tewas di tangan kekasihnya, AF (27), di kamar kontrakannya di Kampung Cilisung Kulon, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025) lalu.

Korban tewas dalam kondisi mengandung anak dari pelaku.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono mengatakan, usia kandungan korban baru menginjak empat bulan.

Hasil pemeriksaan terhadap AF, kata Aldi, pelaku sempat meminta kepada korban untuk menggugurkan kandungannya.

Baca juga: Kecelakaan Maut Pantura Cirebon, Motor Tabrak Truk Mogok, Mahasiswi Tewas

"Keduanya sudah berpacaran selama dua tahun, jadi korban ini dalam keadaan mengandung," katanya ditemui saat gelar perkara di Mapolresta Bandung, Rabu (19/2/2025).

Lantaran menolak permintaannya, pelaku membunuh korban dengan sebilah pisau dapur yang didapatkan dari dapur kamar kontrakan korban.

Akibatnya, korban menerima banyak luka tusukan, di antaranya luka di leher, punggung, dan lengan.

"Kemudian hasil otopsi juga ditemukan bayi yang berusia empat bulan, juga meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: Kuras Kolam, 2 Pria di Deli Serdang Tewas Diduga Tersengat Listrik

Aldi menuturkan, pelaku menjalankan aksinya dalam keadaan sadar tanpa pengaruh minuman keras.

"Dengan sadar, maka kami jerat dengan Pasal Pembunuhan," ucap dia.

Korban, kata Aldi, sudah dua bulan tinggal di kontrakan itu.

AF (27) pelaku pembunuhan pacarnya di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat ditanyai oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono di Mapolresta Bandung, Rabu (19/2/2024)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah AF (27) pelaku pembunuhan pacarnya di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat ditanyai oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono di Mapolresta Bandung, Rabu (19/2/2024)

Peristiwa pembunuhan itu pertama kali terungkap oleh saksi D, R, dan I.

Aldi menjelaskan, saat itu pelaku secara tiba-tiba mengajak saksi R untuk mencari mobil ambulans.

Baca juga: Nenek Pemilik Warung di Banyumas Ditemukan Tewas dengan Sejumlah Luka

Sebelumnya, beberapa warga sempat mendengar adanya cekcok antara korban dan pelaku di kamarnya.

Curiga dengan ajakan pelaku, kemudian saksi R memberi tahu kepada saksi D terkait kecurigaannya jika pelaku telah menghabisi nyawa korban.

"Benar setelah dicek, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Saat itu juga dicek oleh Pak RT," kata dia.

Setelah tahu korban meninggal dunia, para saksi langsung mencari pelaku yang saat itu tengah bersembunyi di salah satu konter untuk kemudian ditangkap dan diserahkan ke pihak kepolisian.

Hasil pemeriksaan terhadap pelaku, dia menjalankan aksinya pada pukul 14.00 WIB dan jasad korban baru ditemukan pada pukul 18.30 WIB.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman mati atau seumur hidup.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau