Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pihak SMPN 1 Kutawaluya soal Pemotongan Dana PIP yang Dibongkar Bro Ron

Kompas.com, 19 Februari 2025, 13:32 WIB
Farida Farhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pihak SMP Negeri 1 Kutawaluya memberikan penjelasan terkait dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang diterima siswa.

Kuasa hukum sekolah, Joen, menjelaskan bahwa PIP adalah program bantuan tunai dari pemerintah untuk siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

PIP dibagi menjadi dua kategori, yaitu PIP reguler yang diusulkan oleh sekolah ke Dinas Pendidikan dan PIP aspirasi yang diusulkan langsung oleh anggota DPR RI.

Untuk siswa tingkat SMP, nominal dana PIP yang diterima adalah Rp 750.000.

Baca juga: Saat Buntut Protes SNBP-PIP Berujung Dugaan Intimidasi ke Siswa SMAN 7 Cirebon...

Joen mengungkapkan bahwa pada tahun 2020, SMPN 1 Kutawaluya mendapatkan kuota PIP aspirasi melalui perwakilan partai politik, namun dengan syarat adanya pemotongan sebesar 30 persen dari setiap penerima.

"Dapat PIP cuma persyaratannya di situ ada potongan 30 persen. Tapi kalau pembagiannya ke orangtua murid itu full Rp 750 ribu, nah cuma karena waktu itu belum diambil semua oleh wali murid, sehingga masih ada tersisa," jelas Joen.

Setelah beberapa hari dana PIP dicairkan, perwakilan partai tersebut meminta kepada sekolah untuk menyerahkan dana yang belum diambil oleh wali murid.

Baca juga: Siswi SMAN 7 Cirebon Diintimidasi Guru Usai Bongkar Pemotongan Dana PIP, KPAI Akan Laporan ke Dedi Mulyadi

Menanggapi kasus dugaan pemotongan dana PIP yang mencuat ke publik, Joen menyatakan bahwa pihak sekolah telah berkoordinasi dengan kepala SMPN 1 Kutawaluya yang menjabat pada tahun itu untuk mengembalikan dana kepada wali murid yang belum menerima PIP.

Saat ini, dana pengembalian yang terkumpul mencapai Rp 40 juta.

"Yang dibalikkan oleh kepsek mungkin waktu itu kekurangan yang diambil oleh oknum jadi dikembalikan lagi melalui dana pribadi jadi sifatnya nombok," kata Joen.

Sebelumnya, PGRI Karawang melaporkan konten kreator Bro Ron alias Ronald A. Sinaga ke Polres Karawang atas tuduhan ujaran kebencian.

Laporan ini muncul setelah Bro Ron dinilai menggunakan kata-kata arogan saat meminta data penerima PIP tahun 2020 dan 2021.

Baca juga: Duduk Perkara Bro Ron Vs PGRI Karawang soal Pemotongan Dana PIP

Eigen Justisi, pengacara PGRI Karawang, menyebutkan bahwa sikap arogansi Bro Ron terhadap guru yang berinteraksi dengannya saat meminta data menjadi alasan laporan tersebut.

Eigen menambahkan, meskipun ada laporan dugaan penyelewengan dana PIP, pihaknya mempersilakan karena itu adalah hak siswa.

Bro Ron menanggapi laporan tersebut dengan santai.

"Saya dah biasa di LP. Biasa saja," ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kompas.com melalui pesan singkat pada Rabu (19/2/2025).

Meskipun dilaporkan ke polisi, Bro Ron menegaskan bahwa semangatnya untuk mengungkap dugaan penyelewengan dana PIP tidak akan surut.

"Tetap gas," tegasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau