Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Jabar Lebih Taktis, Dedi Mulyadi: Teriak Pemberdayaan Perempuan, tetapi...

Kompas.com, 9 April 2025, 16:00 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendorong seluruh jajarannya di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mengubah pendekatan kerja dari sekadar administratif menjadi lebih taktis dan responsif terhadap persoalan masyarakat.

Pesan itu ia sampaikan seusai menghadiri acara Halal Bi Halal bersama jajaran Pemprov di Gedung Sate, Bandung, Selasa (8/4/2025).

Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menegaskan tugas pemerintahan tidak boleh lagi terjebak dalam rutinitas birokrasi belaka.

Baca juga: Subang Ulang Tahun Ke-77, Dedi Mulyadi: Benahi Tata Ruang, Kesalahan Periode Lalu Bikin Berantakan...

"Nah, saya ingin Pemprov Jabar itu taktis. Tidak tidak hanya bersifat administratif. Tugas-tugas jangan lagi menjadi tugas administratif," ujar Dedi dikutip dari Antara.

Sebagai contoh, Dedi menyoroti masih banyaknya persoalan sosial di lapangan yang memerlukan penanganan langsung dan cepat.

Dia mencontohkan isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Dedi menyayangkan kenyataan di banyak titik di Kota Bandung masih ditemukan ibu-ibu membawa anak atau anak-anak yang terpaksa berjualan pada jam sekolah.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Kendaraan di Luar Jabar Segera Dimutasi

"Bahkan, ada yang tidak sekolah, mereka mengalami problem dalam jangka panjang kalau menurut saya. Ini harus dibenahi tidak boleh hanya administratif," tuturnya.

"Teriak di mana-mana pemberdayaan perempuan, tetapi perempuan di sekitarnya tidak terberdayakan. Nah, ini salah satu bentuk taktis," ujarnya.

Menurut Dedi, selama ini Pemprov terlalu terpaku pada peran administratif seperti pengalokasian anggaran, monitoring, dan evaluasi terhadap kabupaten/kota.

Ia ingin paradigma itu diubah agar Pemprov menjadi motor utama perubahan yang menular ke daerah-daerah.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Pendatang Diperbolehkan asal Memiliki Skill

"Saya enggak mau begitu. Sekarang itu Pemprov yang harus menjadi promotif perubahan di kabupaten dan kota sehingga Pemprovnya efisien. Kabupaten kotanya akan terbawa efisien. Nah, kemudian Pemprovnya taktis, kabupaten kotanya taktis," katanya lagi.

Dedi menilai perubahan itu mulai terlihat dari respons cepat para kepala daerah di berbagai wilayah seperti Bekasi, Bogor, dan Karawang.

Menurut dia, para pimpinan daerah kini sudah mulai turun langsung mengadvokasi isu-isu penting seperti kebersihan dan lingkungan.

Lebih jauh, Dedi mengungkapkan ambisinya agar pembangunan di Jawa Barat bisa dipercepat dan tidak bergantung pada proses jangka panjang.

Baca juga: Dedi Mulyadi dan Farhan Sepakat, Tidak Ada Lagi PKL di Trotoar Bandung

"Nah, ini yang ingin dilakukan dan itu bisa terbukti dari rencana kerja pembangunan yang kami lakukan. Kan perubahannya drastis tuh, angka-angkanya berubah sangat tajam," ujarnya.

"Seluruhnya itu lahir dari sebuah inovasi-inovasi yang tidak hanya lahir di ruang kerja, tetapi lahir di berbagai tempat di seluruh Provinsi Jawa Barat ketika melihat fenomena di lingkungan sekitar," tutur Dedi.

Acara Halal Bi Halal yang berlangsung di Gedung Sate juga menjadi apel pertama usai libur Lebaran 2025.

Seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hadir dalam kegiatan tersebut, yang ditutup dengan makan bersama prasmanan yang digratiskan untuk para peserta di halaman dan kantin Gedung Sate.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau