Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Minta Maaf, Kecelakaan KA Mataram dengan Truk di Indramayu Bikin 23 Perjalanan Kereta Alami Keterlambatan

Kompas.com, 20 September 2025, 09:52 WIB
Handhika Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meminta maaf kepada seluruh pelanggan atas gangguan layanan yang disebabkan oleh kecelakaan Kereta Api (KA) Mataram relasi Pasarsenen-Solo.

Kecelakaan terjadi dengan kendaraan truk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2025) dini hari.

Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menjelaskan bahwa insiden tersebut berdampak pada keterlambatan beberapa perjalanan KA di wilayah Daop 3 Cirebon.

"Atas kejadian ini kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang, yang menyebabkan kedatangannya di stasiun tujuan mengalami kelambatan."

"Terima kasih atas pengertian dari para pelanggan," ungkap Muhibbuddin saat dikonfirmasi.

Baca juga: Daftar 23 Kereta Api yang Alami Keterlambatan Dampak Insiden di Indramayu

Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 00.07 WIB di perlintasan sebidang JPL 157 Km 187+9/0 yang terdaftar dan dijaga petugas Dishub, tepatnya di Jalan Jengkok Raya, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Kecelakaan ini disebabkan oleh tabrakan KA Mataram relasi Pasarsenen-Solo dengan truk berpelat nomor E 8569 RC.

Akibatnya, sebanyak 23 perjalanan kereta api mengalami keterlambatan.

"Kami menyayangkan kejadian ini dan mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi perlintasan sebidang agar berhati-hati, terutama di malam hari."

"Baik ada maupun tidak ada pintu di perlintasan sebidang, pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan KA, berhenti sejenak dan menengok kiri-kanan sebelum melewati perlintasan sebidang kereta api untuk memastikan keamanan," tegas Muhibbuddin.

Dia menambahkan, kewajiban mendahulukan perjalanan KA sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pada pasal 114, disebutkan bahwa di perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal berbunyi, palang pintu kereta api mulai ditutup, atau ada isyarat lain.

Baca juga: Flash Sale Tiket Kereta Rp 80.000, Bisa Dibeli 28 September 2025

Kendaraan juga harus mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.

"KAI Daop 3 Cirebon sekali lagi mengimbau kepada para pengguna jalan untuk turut menjaga perjalanan kereta api dengan menaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang, agar tidak membahayakan keselamatan para penumpang KA," tambahnya.

Berikut daftar 23 perjalanan KA yang mengalami keterlambatan di wilayah Daop 3 Cirebon imbas kecelakaan tersebut:

  1. KA 76 (Mataram) relasi Pasarsenen - Solo
  2. KA 164 (Gumarang) relasi Pasarsenen – Surabayapasarturi
  3. KA 150 (Singasari) relasi Pasarsenen – Blitar
  4. KA 120 (Gunungjati) relasi Gambir - Cirebon
  5. KA 92 (Jayabaya) relasi Pasarsenen – Surabayapasarturi
  6. KA 22 (Argo Muria) relasi Gambir - Semarangtawang Bank Jateng
  7. KA 64 (Manahan) relasi Gambir - Solo
  8. KA 96 (Harina) relasi Bandung - Surabayapasarturi
  9. KA 258 (Progo) relasi Pasarsenen - Lempuyangan
  10. KA 30F (Argo Anjasmoro) relasi Gambir - Surabayapasarturi
  11. KA 180 (Tawangjaya Premium) relasi Pasarsenen – Semarangtawang Bank Jateng
  12. KA 113 (Sawunggalih) relasi Kutoarjo - Pasarsenen
  13. KA 73 (Senja Utama Solo) relasi Solo - Pasarsenen
  14. KA 95 (Harina) relasi Surabayapasarturi - Bandung
  15. KA 35 (Gajayana) relasi Malang - Gambir
  16. KA 45 (Taksaka) relasi Yogyakarta - Gambir
  17. KA 15 (Argo Dwipangga) relasi Solo - Gambir
  18. KA 19 (Argo Sindoro) relasi Semarangtawang Bank Jateng - Gambir
  19. KA 37 (Brawijaya) relasi Malang - Gambir
  20. KA 31 (Pandalungan) relasi Surabayapasarturi - Gambir
  21. KA 41 (Sembrani) relasi Surabayapasarturi - Gambir
  22. KA 149 (Singasari) relasi Blitar - Pasarsenen
  23. KA 3 (Argo Bromo Anggrek) relasi Surabayapasarturi - Gambir
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau